Dollar AS membumbung, BMW belum berniat naikkan harga jual



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mendorong beberapa agen pemegang merek (APM) mengerek harga jual produknya. Namun hal ini tidak berlaku bagi BMW Indonesia. 

Jodie O’tania, Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia menyampaikan, sampai saat ini harga mobil BMW masih belum ada perubahan. “Kami tidak ada rencana untuk menaikkan harga jual,” ujarnya di Plaza Senayan, Jumat (12/10).

Lebih rinci Jodie mengatakan, biaya produksi mobil BMW mayoritas menggunakan mata uang euro. Sedangkan untuk dollar AS jumlahnya tidak signifikan. Walau demikian, BMW tidak menampik bila setiap tahun terjadi penyesuaian harga, meskipun tidak signifikan.


“Kenaikkan harga jual biasanya ada di awal tahun, kemungkinan ini memang selalu ada tapi jumlah kenaikkannya tidak banyak dan tidak seluruh model mengalami kenaikan harga,” paparnya.

Walau dibayangi kenaikan biaya produksi, namun BMW tetap rajin merilis produk baru. Sampai akhir tahun ini setidaknya ada tiga produk atau model anyar yang akan diluncurkan BMW. Tercatat, sampai September 2018, BMW sudah mengenalkan 12 model mobil terbarunya. “Totalnya kalau dengan Mini bisa 15, ada tiga model baru lagi yang akan diluncurkan sampai akhir tahun ini,” ujarnya.

Jodie menjelaskan satu model baru ini dari seri M serta sisanya dari seri X. Sayangnya, ia tak menjelaskan secara rinci mengenai model baru ini. “Untuk stok tahun ini sudah diimpor barangnya,” katanya.

Sampai September 2018, BMW seri 3 masih menyumbang pendapatan sekitar 25% hingga 30%, kemudian disusul seri X1, dan seri 5. "Target pertumbuhan untuk tahun ini dua digit," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .