JAKARTA. Menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Kamis (27/7) dini hari, rupiah masih dibayangi sentimen positif dollar Amerika Serikat (AS). Alhasil, rupiah kembali ditutup tertekan hari ini. Di pasar spot, Rabu (26/7), rupiah melorot 0,08% ke level Rp 13.338 per dollar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan pelemahan rupiah sebesar 1,05% ke level Rp 13.334 per dollar AS ketimbang hari sebelumnya. Ekonom Bank BCA David Sumual melihat, pelemahan mata uang Garuda ini sejalan dengan pelemahan beberapa mata uang lain seperti euro, dollar Canada, dan poundsterling. “Karena ada rilis data ekonomi AS yang cukup baik dan kemarin harga minyak naik, ini membantu mengangkat nilai dollar,” jelasnya.
Dollar AS menguat, kurs rupiah tertekan
JAKARTA. Menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Kamis (27/7) dini hari, rupiah masih dibayangi sentimen positif dollar Amerika Serikat (AS). Alhasil, rupiah kembali ditutup tertekan hari ini. Di pasar spot, Rabu (26/7), rupiah melorot 0,08% ke level Rp 13.338 per dollar AS. Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan pelemahan rupiah sebesar 1,05% ke level Rp 13.334 per dollar AS ketimbang hari sebelumnya. Ekonom Bank BCA David Sumual melihat, pelemahan mata uang Garuda ini sejalan dengan pelemahan beberapa mata uang lain seperti euro, dollar Canada, dan poundsterling. “Karena ada rilis data ekonomi AS yang cukup baik dan kemarin harga minyak naik, ini membantu mengangkat nilai dollar,” jelasnya.