Dollar AS menguat, laba Bank Woori Saudara terangkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan kurs dollar AS turut menopang kinerja PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA). Hingga kuartal III-2018, bank milik investor Korea Selatan tersebut mencatatkan laba bersih Rp 391,47 miliar, tumbuh 21,99% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu Rp 320,89 miliar.

Direktur Resiko dan Kepatuhan Bank Woori Saudara I Made Mudiastra mengatakan, laba bersih tumbuh antara lain karena kredit di sektor korporasi semakin tumbuh. Sepanjang sembilan bulan pertama 2018, bank ini menyalurkan kredit Rp 22,13 triliun. Kredit ini 24,04% yoy dari posisi yang sama tahun lalu Rp 17,84 triliun.

"Laba bersih juga ditopang kenaikan kurs dollar AS karena sebagian kredit yakni lebih dari 35% dalam dollar AS. Ini berpengaruh ke pendapatan bank," ujar Made kepada Kontan.co.id pada Kamis (8/11).


Meski kredit tumbuh, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross Bank Woori per September 2018 di posisi 2,57%. Sedangkan di periode yang sama tahun lalu di level 2,32%.

Meski tengah terjadi tren kenaikan suku bunga, Bank Woori mampu mempertahankan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Bank ini mampu meraup pertumbuhan DPK 25,65% yoy menjadi Rp 21,6 triliun. "DPK naik karena Bank Woori memberikan suku bunga secara selektif ke nasabah sesuai kondisi pasar," tambah Made.

Besarnya penyaluran kredit, membuat likuditas bank mengetat. Tercermin dari loan to deposit ratio (LDR) yang naik. LDR Bank Woori pada September 2018 di level 141,75%. Di periode sama sama tahun lalu. LDR tercatat 103,62%.

"LDR masih tinggi karena modal bank masih cukup. Dari segi likuiditas tidak ada masalah. Bank Woori berusaha mengoptimalkan antara profit dan likuiditas. Bank Woori Korea support kami jika butuh likuiditas," imbuh Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat