TOKYO. Dollar menuju penguatan mingguan terhadap 16 mata uang dunia pada pekan ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08,12 waktu Tokyo, posisi dollar AS tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 102,18 yen dari posisi 102,26 yen kemarin (16/5). Jika dihitung, dollar sudah menguat 0,6% pada minggu ini. Sementara, jika berhadapan dengan euro, dollar AS diperdagangkan di posisi US$ 1,2885 per euro dari sebelumnya US$ 1,2882 per euro. Penguatan dollar AS terjadi sebelum dirilisnya data ekonomi AS yang diprediksi akan semakin membaik. Sekadar informasi saja, the Federal Reserve dijadwalkan akan merilis hasil pertemuan terakhir mereka pada 22 Mei mendatang. Salah seorang pejabat the Fed San Francisco John Williams memberi sinyal, bank sentral akan mengurangi nilai pembelian obligasi bulanan atau yang lebih dikenal dengan istilah quantitative easing paling cepat musim panas ini. "Cukup jelas bahwa pasar tenaga kerja AS semakin membaik sejak September, di mana Fed memulai penggelontoran stimulus terakhirnya," kata Williams di Portland, Oregon. Dia menambahkan, ada kemungkinan the Fed akan menghentikan program quantitative easing paling cepat musim panas ini dan mengakhirinya pada akhir tahun. "Dengan mempertimbangkan komentar William, ada risiko bank sentral akan melakukan penghentian stimulus dalam waktu dekat. Kondisi itu akan mendorong penguatan dollar AS. Data ekonomi AS juga komentar the Fed akan menjadi fokus pelaku pasar," jelas Yuki Sakasi, foreign exchange strategist Barclays Plc. Catatan saja, the Fed melakukan pembelian surat utang AS senilai US$ 85 miliar per bulannya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dollar AS menuju penguatan mingguan vs 16 valas
TOKYO. Dollar menuju penguatan mingguan terhadap 16 mata uang dunia pada pekan ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08,12 waktu Tokyo, posisi dollar AS tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 102,18 yen dari posisi 102,26 yen kemarin (16/5). Jika dihitung, dollar sudah menguat 0,6% pada minggu ini. Sementara, jika berhadapan dengan euro, dollar AS diperdagangkan di posisi US$ 1,2885 per euro dari sebelumnya US$ 1,2882 per euro. Penguatan dollar AS terjadi sebelum dirilisnya data ekonomi AS yang diprediksi akan semakin membaik. Sekadar informasi saja, the Federal Reserve dijadwalkan akan merilis hasil pertemuan terakhir mereka pada 22 Mei mendatang. Salah seorang pejabat the Fed San Francisco John Williams memberi sinyal, bank sentral akan mengurangi nilai pembelian obligasi bulanan atau yang lebih dikenal dengan istilah quantitative easing paling cepat musim panas ini. "Cukup jelas bahwa pasar tenaga kerja AS semakin membaik sejak September, di mana Fed memulai penggelontoran stimulus terakhirnya," kata Williams di Portland, Oregon. Dia menambahkan, ada kemungkinan the Fed akan menghentikan program quantitative easing paling cepat musim panas ini dan mengakhirinya pada akhir tahun. "Dengan mempertimbangkan komentar William, ada risiko bank sentral akan melakukan penghentian stimulus dalam waktu dekat. Kondisi itu akan mendorong penguatan dollar AS. Data ekonomi AS juga komentar the Fed akan menjadi fokus pelaku pasar," jelas Yuki Sakasi, foreign exchange strategist Barclays Plc. Catatan saja, the Fed melakukan pembelian surat utang AS senilai US$ 85 miliar per bulannya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News