Dollar AS tertekan dipicu lemahnya data ekonomi



NEW YORK. Kurs dollar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu lebih buruk dari yang diharapkan.

Departemen Perdagangan AS pada Rabu mengumumkan bahwa perkiraan awal penjualan ritel dan jasa makanan AS untuk April hampir tidak berubah dari bulan sebelumnya, gagal memenuhi ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,2 %.

Jay Morelock, seorang ekonom di FTN Financial, mengatakan dalam sebuah catatan bahwa "penjualan ritel tahun-ke-tahun telah jatuh sejak akhir tahun lalu, dan sekarang pada titik terendah sejak Oktober 2009.


Dengan pertumbuhan upah melayang dekat tingkat rata-rata empat tahun, belanja konsumen untuk bulan-bulan mendatang kemungkinan akan mengecewakan." Sementara itu, harga impor AS turun 0,3 % pada April dari bulan sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu. Perkiraan terbaru itu di bawah konsensus pasar untuk kenaikan 0,4 %.

Beberapa analis percaya bahwa Federal Reserve mungkin menunda kenaikan suku bunga tahun ini karena data ekonomi negatif baru-baru ini.

Indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 1,03 % menjadi 93,564 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1356 dollar dari 1,1220 dollar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5744 dollar dari 1,5676 dollar di sesi sebelumnya. Dollar Australia naik ke $ 0,8101 dari $ 0,7991.

Dollar AS dibeli 119,13 yen Jepang, lebih rendah dari 119,89 yen pada sesi sebelumnya. Dollar AS merosot ke 0,9168 franc Swiss dari 0,9286 franc Swiss, dan merosot ke 1,1970 dollar Kanada dari 1,1998 dollar Kanada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto