Dollar AS tertekan, rupiah menguat ke Rp 13.623



JAKARTA. Koreksi yang tengah dialami mata uang dollar Amerika Serikat (AS) membawa berkah bagi rupiah. Di pasar spot, Selasa (27/10) rupiah merangkak naik 0,18% menjadi Rp 13.623 per dollar AS dibanding hari sebelumnya.

Berdasar kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah juga menguat, yakni terangkat 0,12% menjadi Rp 13.626 per dollar AS.

Penguatan rupiah berpotensi terus berlanjut besok, Rabu (28/10). Pasalnya, ada sejumlah faktor yang menekan dollar AS, dus menguatkan rupiah. Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, penguatan rupiah terjadi karena buruknya data penjualan rumah baru di Amerika Serikat.


Data new home sales AS September 2015 merosot dari 529.000  menjadi 468.000. Hal ini menekan kurs dollar AS. Apa lagi pasar juga mengantisipasi pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Pertemuan FOMC akan berlangsung selama dua hari, dan hasil pertemuan tersebut akan dirilis pada Kamis (29/10) dini hari mendatang. “Efeknya memang dollar AS terlihat koreksi,” kata Faisyal.

Di sisi lain, “Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat cukup memberikan spekulasi positif bagi pergerakan rupiah,” jelas

Kunjungan Presiden tersebut diharapkan mampu menarik minat investor ke pasar Indonesia. Tentunya, masuknya investor akan mendukung kepercayaan pasar, sehingga rupiah bisa terangkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Mesti Sinaga