JAKARTA. Meski minim sokongan data ekonomi terbaru, otot dollar Amerika Serikat (AS) masih perkasa terhadap mata uang utama dunia lainnya. Fokus pasar ke pertemuan Yunani dan kreditur Eropa menguntungkan USD. Mengutip Bloomberg, Rabu (11/2) pukul 17.30 WIB pasangan EUR/USD melemah tipis 0,07% dari hari sebelumnya ke 1,1313. AUD/USD turun 0,18% ke level 0,7757. Sedangkan, USD/JPY melesat 0,31% ke 119,80. Analis SoeGee Futures Nizar Hilmy memaparkan, pergerakan EUR/USD berada dalam range yang sangat sempit. Pasar tengah mengantisipasi hasil pertemuan Yunani dan krediturnya dari zona euro pada Rabu (11/2) dan Kamis (12/2) ini.
Selama pasar cemas dengan nasib Yunani, maka EUR bakal terus melemah. "Jika Eropa memberikan keringanan terhadap Yunani maka EUR bisa naik. Jika sebaliknya, EUR akan terus tertekan," papar Nizar. Terlepas dari Yunani, secara jangka panjang tren pasangan ini sebenarnya masih bearish. Dari sisi USD, belum ada rilis data ekonomi baru yang mendukung pergerakan USD. "Saat ini semua fokus pasar tertuju ke Eropa," jelas Nizar. Pada pasangan AUD/USD, analis dan Direktur PT Astronacci International Gema Goeyardi bilang, pelemahan ini bersifat teknikal karena minimnya data ekonomi dari kedua negara. "AUD/USD terjebak dalam pergerakan sideways hingga 16 Februari 2015 mendatang," jelas Gema. AUD tertekan oleh harga komoditas yang terus menukik, apalagi setelah Reserve Bank of Australia (RBA) menurunkan tingkat bunganya dari 2,5% menjadi 2,25%. Dari sisi moneter, Gema menilai, AS lebih unggul dibanding Australia.