SYDNEY. Dollar Australia (Aussie) dan dollar New Zealand (dollar Kiwi) terkoreksi setelah data manufaktur China turun lebih rendah dari perkiraan pasar. Indikator ekonomi China berpengaruh, karena China merupakan rekan dagang terbesar Australia.China Federation of Logistics and Purchasing melaporkan indeks manufaktur China jatuh ke level 50,9 pada Juni, dibandingkan Mei yang sebesar 52. Padahal, ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi indeks akan di level 51,5.Mata uang Aussie terpangkas ke US$ 1,0681, pada pukul 11.15 a.m di Sydney, dari level US$ 1,0722 di New York, kemarin. Sedangkan, pada pukul 11.43 WIB, dollar Aussie sedikit menguat terhadap dollar AS di level 1,0704. Sementara, dollar Kiwi turun ke US$ 82,51, dari posisi sebelumnya di US$ 82,97."Saat ini dollar Australia diperdagangkan lebih rendah. Padahal, pada minggu ini pasar masih tertarik terhadap aset beresiko", kata Jonathan Cavenagh, analis mata uang dari Westpac Banking Corp., di Singapura. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dollar Aussie dan Kiwi terseret jatuhnya indeks manufaktur China
SYDNEY. Dollar Australia (Aussie) dan dollar New Zealand (dollar Kiwi) terkoreksi setelah data manufaktur China turun lebih rendah dari perkiraan pasar. Indikator ekonomi China berpengaruh, karena China merupakan rekan dagang terbesar Australia.China Federation of Logistics and Purchasing melaporkan indeks manufaktur China jatuh ke level 50,9 pada Juni, dibandingkan Mei yang sebesar 52. Padahal, ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi indeks akan di level 51,5.Mata uang Aussie terpangkas ke US$ 1,0681, pada pukul 11.15 a.m di Sydney, dari level US$ 1,0722 di New York, kemarin. Sedangkan, pada pukul 11.43 WIB, dollar Aussie sedikit menguat terhadap dollar AS di level 1,0704. Sementara, dollar Kiwi turun ke US$ 82,51, dari posisi sebelumnya di US$ 82,97."Saat ini dollar Australia diperdagangkan lebih rendah. Padahal, pada minggu ini pasar masih tertarik terhadap aset beresiko", kata Jonathan Cavenagh, analis mata uang dari Westpac Banking Corp., di Singapura. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News