Dollar Australia menguat tipis



JAKARTA. Dollar Australia menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Ekspektasi penurunan inflasi Australia pada bulan ini  membuat valuta asing ini sedikit terangkat.

Pasangan EUR/AUD, Kamis (15/8) pukul 17.00 WIB, melemah 0,43% menjadi 1,4467 dibandingkan hari sebelumnya. Pairing AUD/USD menguat 0,70% menjadi 0,9186 dan pasangan AUD/JPY naik 0,44% menjadi 89,924.

Padahal aussie, sebutan dollar Australia cenderung tertekan belakangan ini. Pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Australia untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi negara itu membuat valuta asing ini terdepresiasi.RBA pekan lalu merevisi target produk domestik bruto (PDB) Australia pada tahun ini menjadi 2,25% dari target sebelumnya sebesar 2,5%.   


Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, terhadap dollar Amerika Serikat (AS), aussie terbantu oleh pemulihan ekonomi AS yang masih belum stabil. Itu membuat dollar AS sedikit terkoreksi.

Sejumlah data ekonomi penting dari AS yang dirilis minggu ini menunjukkan hasil yang berbeda- beda. Data penjualan ritel AS yang dirilis Selasa (13/8), menunjukkan hasil positif dengan mencetak kenaikan sebesar 0,2%. Data yang kurang begitu memuaskan justru datang dari indeks harga produsen yang dirilis negatif.

Sentimen ini meningkatkan ekspektasi pasar bahwa pemangkasan stimulus moneter di AS belum akan direalisasikan dalam waktu dekat. Salah satu petinggi The Fed, James Bullard mengatakan, The Fed masih perlu waktu untuk melihat lebih banyak data ekonomi AS untuk menentukan pengurangan stimulus moneter di negara itu.

Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pada pasangan AUD/JPY, penguatan aussie terbatas karena yen Jepang sedang menguat. "Namun, karena penguatan yang terjadi pada yen tidak sebesar yang dialami aussie, sehingga dollar Australia bisa menguat terhadap yen," ujar dia.

Adapun terhadap euro, Tonny Mariano, analis Harvest International Futures mengatakan, dollar Australia diuntungkan oleh minimnya data penopang pergerakan euro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini