SINGAPURA. The Dollar Index masih mempertahankan penguatannya. Pada pukul 08.25 waktu Tokyo, the Dollar Index -yang mengukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang utama dunia- berada di posisi 73,126 dari 73,124 di New York kemarin. Pada 2 Mei lalu, indeks tersebut jatuh ke posisi 72,722, yang merupakan level paling rendah sejak Juli 2008. Saat ini, posisi dollar AS diperdagangkan di level 81,03 yen dari sebelumnya 80,94 yen. Sementara, posisi euro diperdagangkan di level US$ 1,4830 dari sebelumnya US$ 1,4825 kemarin. Euro sendiri ditransaksikan pada posisi 120,17 yen dari sebelumnya 119,99 yen. Beredar spekulasi, pemerintah bakal merilis data yang menunjukkan data perusahaan yang banyak membuka lapangan kerja baru selama 15 bulan berturut-turut. Selain itu, industri jasa mengalami pertumbuhan yang pesat. "Data pemerintah AS akan dirilis dan sepertinya menunjukkan gambaran yang cukup baik. Saya memandang bullish pergerakan dollar saat ini," jelas Matthew Brady, executive director for foreign exchange JPMorgan Chase & Co di Sydney.
Dollar Index masih mempertahankan penguatan
SINGAPURA. The Dollar Index masih mempertahankan penguatannya. Pada pukul 08.25 waktu Tokyo, the Dollar Index -yang mengukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang utama dunia- berada di posisi 73,126 dari 73,124 di New York kemarin. Pada 2 Mei lalu, indeks tersebut jatuh ke posisi 72,722, yang merupakan level paling rendah sejak Juli 2008. Saat ini, posisi dollar AS diperdagangkan di level 81,03 yen dari sebelumnya 80,94 yen. Sementara, posisi euro diperdagangkan di level US$ 1,4830 dari sebelumnya US$ 1,4825 kemarin. Euro sendiri ditransaksikan pada posisi 120,17 yen dari sebelumnya 119,99 yen. Beredar spekulasi, pemerintah bakal merilis data yang menunjukkan data perusahaan yang banyak membuka lapangan kerja baru selama 15 bulan berturut-turut. Selain itu, industri jasa mengalami pertumbuhan yang pesat. "Data pemerintah AS akan dirilis dan sepertinya menunjukkan gambaran yang cukup baik. Saya memandang bullish pergerakan dollar saat ini," jelas Matthew Brady, executive director for foreign exchange JPMorgan Chase & Co di Sydney.