Dollar Kanada melemah



JAKARTA. Dollar Kanada melemah terhadap sebagian valuta utama selama tiga bulan terakhir. Pemicunya pernyataan Gubernur Bank of Canada (BoC) Mark Carney tentang kemungkinan pelambatan pertumbuhan ekonomi serta rencana penundaan kenaikan bunga

Ketidakpastian ekonomi global, menjadi alasan otoritas Kanada merevisi pertumbuhan, pekan depan. Saat berpidato di Nanaimo, British Columbia, Carney menyatakan kemungkinan penundaan pengetatan.

"Komentar Gubernur Carney membuat pasar mengevaluasi ulang harapannya terhadap kenaikan bunga di Kanada,” tutur Camilla Sutton, Kepala Strategi Valuta Bank of Nova Scotia di Toronto, ke Bloomberg.


Mata uang yang kerap disebut loonie juga dipengaruhi ketidakpastian kondisi politik di Ontario. Ini adalah provinsi besar dan penting bagi ekonomi Kanada. Akibatnya, valuta Kanada melemah dalam hari ketiga. Di pasar spot, EUR/CAD Rabu (17/10), pukul 15.00 naik 0,25% ke 1,29122. Pairing USD/CAD turun tipis ke 0,9858 dan pairing CAD/JPY turun 0,05% ke 79,907. 

Kata Ariston Tjendra, Head of Research & Analysis Division PT Monex Investindo Futures, pergerakan dollar Kanada lebih banyak terpengaruh faktor eksternal. Saat ini, belum ada data signifikan yang berasal dari Kanada. Situasi Eropa masih menjadi sentimen utama bagi loonie. Spanyol yang akan meminta bailout secara resmi ke Uni Eropa menjadi sentimen negatif loonie.

Moodys juga akan membatalkan penurunan peringkat utang Spanyol. Sentimen positif dari data Jerman yang lebih baik dari prediksi pasar justru menggerus dollar Kanada.

Pasar menantikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi menteri ekonomi negara-negara zona euro. Tapi, dollar Kanada masih punya faktor penopang yaitu data produksi industri Amerika Serikat) terbaru yang positif. Kedua, arus dana masuk ke AS meningkat. Hari ini, data pertumbuhan ekonomi China akan dirilis. Jika negatif, dollar Kanada bisa kembali tergerus. Begitu pula sebaliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana