Dollar Kanada tergerus isu stimulus



JAKARTA. Dollar Kanada terus melemah terhadap mata uang utama. Mata uang yang kerap disebut the loonie itu, jatuh setelah The Fed tidak mengucurkan quantitative easing jilid ketiga. Para analis memproyeksi pelemahan dollar Kanada masih akan berlanjut.

Pairing EUR/CAD, Kamis (2/8) pukul 16.25 WIB, menguat 0,31% menjadi 1,2333. Sedang GBP/CAD melemah 0,09% menjadi 1,5606. Terakhir, USD/CAD turun 0,22%, menjadi 1,0030.

The Federal Open Market Committee (FOMC) menegaskan mempertahankan suku bunga di level rendah hingga akhir 2014. Mereka juga akan menyesuaikan kondisi ekonomi. Artinya The Fed tidak akan mengeluarkan quantitative easing jilid tiga tapi membeli obligasi jangka pendek.


Blake Jespersen, Managing Director of Foreign Exchange Bank Montreal, Toronto, seperti yang dikutip Bloomberg mengindikasi bahwa memegang dollar AS, berarti menjauhi risiko.

Dollar Kanada pun tergerus terhadap euro setelah Mario Draghi, Gubernur European Central Bank (ECB) menyatakan akan mempertahankan keutuhan euro. Chief Currency Strategist Domonion Bank, di Toronto, Shaun Osborne mengatakan, pasar sungguh berharap ada perubahan dari hasil pertemuan ECB dan The Fed.

Kali ini, para pelaku pasar juga berspekulasi akan sesuatu yang positif dari hasil pertemuan ECB. Analis BNI, Klara Pramesti berspekulasi, dengan rilis data PMI dan penjualan ritel yang menurun. Suku bunga acuan akan stagnan dan bahkan ada stimulus baru.

ECB juga akan membeli obligasi Spanyol dan Italia. Ini membuat euro menguat terhadap mata uang pasangan termasuk dollar Kanada.

Namun, dollar Kanada bisa menguat terhadap poundsterling. Lantaran data manufaktur di Inggris yang menurun. "Data manufaktur Inggris turun drastis dari 48,6% menjadi 45,4%," ujar Analis senior Monex Investindo Futures, Daru Wibisono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana