Dollar keok, harga emas ditutup naik 1%



NEW YORK. Harga emas dunia ditutup mendaki pada akhir transaksi kemarin (19/11). Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, harga kontrak emas berakhir dengan kenaikan 1,1% menjadi US$ 1.197,10 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 30 Oktober lalu.

Sedangkan harga emas di pasar spot naik 0,8% menjadi US$ 1.196 per troy ounce setelah sebelumnya sempat naik ke posisi US$ 1.204,70 per troy ounce.

Jika dihitung, harga si kuning mentereng sudah rebound sekitar 6% dari level terendahnya dalam 4,5 tahun yakni US$ 1.131,85 yang terjadi pada 7 November lalu.


"Harga emas berupaya menemukan kekuatan setelah menembus level resisten US$ 1.180 seiring fakta bahwa penguatan dollar AS sudah mulai stagnan. Level US$ 1.250 akan menjadi level resisten yang sangat penting," ujar ActivTrades senior analyst Carlo Alberto de Casa.

Asal tahu saja, posisi dollar AS melemah 0,4% terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Pelemahan dollar sebagian besar dipicu oleh penguatan euro setelah ZEW survey menunjukkan sentimen ekonomi Jerman naik pada November. Kenaikan itu merupakan yang pertama kali dalam setahun belakangan dan berhasil melampaui ekspektasi pelaku pasar. Faktor itu pula yang mengerek adanya harapan pemulihan ekonomi di negara terbesar di Eropa tersebut.

Saat ini, pelaku pasar juga tengah menanti dirilisnya hasil rekapan pertemuan the Federal Reserve pada Oktober lalu yang dijadwalkan akan dirilis pada hari ini (19/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie