SINGAPURA. Harga emas kembali menorehkan rekor baru. Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 0,3% menjadi US$ 1.478,32 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sepanjang sejarah. Pada pukul 07.27 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.477,95 per troy ounce. Sementara, harga emas untuk pengantaran Juni di New York juga meroket ke rekor tertinggi ke posisi US$ 1.479,90 per troy ounce atau naik 0,5%. Meroketnya harga emas terjadi seiring dengan keoknya dollar. Kondisi itu membuat permintaan emas kian meningkat. "Komoditas, termasuk emas, akan terus menjadi incaran investor. Tidak ada alasan untuk terus mengempit dollar dan saya melihat hanya akan ada sedikit pemulihan bagi si hijau ke depannya," jelas Gavin Wendt, analis MineLife Pty.Sekadar informasi, posisi dollar saat ini menyentuh level paling rendah dalam 16 bulan terakhir terhadap enam mata uang utama dunia. Penyebabnya, beredar spekulasi bahwa the Federal Reserve akan ketinggalan dengan langkah European Central Bank dalam menaikkan suku bunga acuan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dollar keok terhadap enam mata uang utama, harga emas toreh rekor baru!
SINGAPURA. Harga emas kembali menorehkan rekor baru. Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 0,3% menjadi US$ 1.478,32 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sepanjang sejarah. Pada pukul 07.27 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.477,95 per troy ounce. Sementara, harga emas untuk pengantaran Juni di New York juga meroket ke rekor tertinggi ke posisi US$ 1.479,90 per troy ounce atau naik 0,5%. Meroketnya harga emas terjadi seiring dengan keoknya dollar. Kondisi itu membuat permintaan emas kian meningkat. "Komoditas, termasuk emas, akan terus menjadi incaran investor. Tidak ada alasan untuk terus mengempit dollar dan saya melihat hanya akan ada sedikit pemulihan bagi si hijau ke depannya," jelas Gavin Wendt, analis MineLife Pty.Sekadar informasi, posisi dollar saat ini menyentuh level paling rendah dalam 16 bulan terakhir terhadap enam mata uang utama dunia. Penyebabnya, beredar spekulasi bahwa the Federal Reserve akan ketinggalan dengan langkah European Central Bank dalam menaikkan suku bunga acuan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News