SYDNEY. Mata uang AS, dollar, pagi ini mengarah ke posisi terlemah terhadap yen. Salah satu penyebabnya, investor khawatir kalau perekonomian AS kehilangan momentum. Jika benar terjadi, hal itu akan mendorong the Federal Reserve (the Fed) menahan suku bunga acuannya di level mendekati nol. Si hijau juga kian keok terhadap euro. “Data ekonomi yang buruk turut mendorong spekulasi rendahnya suku bunga acuan AS. Saat ini, pasar banyak mengarah kepada aksi jual dollar,” jelas Yuichiro Harada, Vice President Mizuho Corporate Bank Ltd. Pada pukul 09.43 waktu Tokyo, dollar berada di level 87,42 yen dari posisi 87,40 di New York kemarin. Dengan demikian, dalam sepekan ini, dollar sudah melemah 1,4%. Jika berhadapan dengan euro, dollar diperdagangkan pada posisi US$ 1,2916 per euro dari sebelumnya US$ 1,2950. Sejak 9 Juli lalu, pelemahan dollar atas euro sudah mencapai 2,2%.
Dollar Kian Lemas Hadapi Yen dan Euro
SYDNEY. Mata uang AS, dollar, pagi ini mengarah ke posisi terlemah terhadap yen. Salah satu penyebabnya, investor khawatir kalau perekonomian AS kehilangan momentum. Jika benar terjadi, hal itu akan mendorong the Federal Reserve (the Fed) menahan suku bunga acuannya di level mendekati nol. Si hijau juga kian keok terhadap euro. “Data ekonomi yang buruk turut mendorong spekulasi rendahnya suku bunga acuan AS. Saat ini, pasar banyak mengarah kepada aksi jual dollar,” jelas Yuichiro Harada, Vice President Mizuho Corporate Bank Ltd. Pada pukul 09.43 waktu Tokyo, dollar berada di level 87,42 yen dari posisi 87,40 di New York kemarin. Dengan demikian, dalam sepekan ini, dollar sudah melemah 1,4%. Jika berhadapan dengan euro, dollar diperdagangkan pada posisi US$ 1,2916 per euro dari sebelumnya US$ 1,2950. Sejak 9 Juli lalu, pelemahan dollar atas euro sudah mencapai 2,2%.