Dollar masih terpengaruh pidato Trump



JAKARTA. Dollar AS tergerus di hadapan yen sejak pidato presiden terpilih Donald Trump mengecewakan. Mengutip Bloomberg, Senin (16/1) pukul 16.13 WIB, pasangan USD/JPY terkikis 0,19% ke level 114,27 dibanding sehari sebelumnya.

Analis PT SoeGee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, dollar AS melanjutkan koreksi lantaran minimnya sentimen baru dari Amerika Serikat (AS). Apalagi posisi USD berada dalam area overbought.

Pelemahan USD terjadi setelah pidato presiden terpilih AS, Donald Trump dianggap mengecewakan pasar. Dalam pidato pekan lalu, Trump tidak menjelaskan kebijakan ekonominya. Padahal, pergerakan USD tidak hanya tergantung pada kebijakan moneter dari The Fed, tetapi juga kebijakan fiskal Trump.


"Pasar ingin melihat apakah kebijakan Trump mampu mendorong ekonomi AS dalam hal ini inflasi sehingga mendukung kenaikan suku bunga The Fed. Sekarang ini efek Trump di pasar sudah hilang," papar Nizar.

Di sisi lain, mata uang yen minim sentimen dari Jepang. Ada beberapa data dari negeri sakura tetapi bukan menjadi penggerak utama USD/JPY. Salah satunya data Producer Price Index bulan Desember dengan hasil membaik ke angka minus 1,2% dari sebelumnya minus 2,2%. Hanya saja, Bank Sentral Jepang (BOJ) di awal pekan ini menaikkan proyeksi ekonomi negeri sakura sehingga turut mendorong JPY.

Nizar menduga USD/JPY akan mengalami koreksi hingga kebijakan ekonomi presiden Trump jelas mengingat belum ada data penting baik dari AS maupun Jepang. Di samping itu, Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE) Mark Carney akan memberikan pernyataan terkait Brexit pada Selasa (17/1) yang kemungkinan akan memicu risk aversion. Hal ini akan turut menguntungkan JPY sebagai mata uang safe haven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto