JAKARTA. Tidak semua industri tertekan dengan melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. PT Indonesia Eximbank (Eximbank) memprediksi nilai penyaluran pembiayaan ekspor akan mengalami kenaikan hingga 10% pada semester dua. Sebab, kondisi saat ini eksportir mendulang untung dengan harga jual di tinggi di pasar. Pelemahan rupiah ini menjadi momentum untuk meningkatkan ekspor. Khususnya ekspor sektor andalan Indonesia seperti: perkebunan, furniture dan tekstil. Secara sederhana pemasukan ekspor akan lebih besar. Basuki Setyadjid, Direktur Eximbank mengklaim, eksportir masih nyaman dengan rupiah saat ini mencapai Rp 14.000 karena pendapatan eksportir naik. Kondisi ini juga terjadi di Eximbank, Basuki menyebut nilai pembiayaan secara bulan ke bulan mengalami kenaikan.
Dollar menguat, pembiayaan Eximbank bisa naik 10%
JAKARTA. Tidak semua industri tertekan dengan melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. PT Indonesia Eximbank (Eximbank) memprediksi nilai penyaluran pembiayaan ekspor akan mengalami kenaikan hingga 10% pada semester dua. Sebab, kondisi saat ini eksportir mendulang untung dengan harga jual di tinggi di pasar. Pelemahan rupiah ini menjadi momentum untuk meningkatkan ekspor. Khususnya ekspor sektor andalan Indonesia seperti: perkebunan, furniture dan tekstil. Secara sederhana pemasukan ekspor akan lebih besar. Basuki Setyadjid, Direktur Eximbank mengklaim, eksportir masih nyaman dengan rupiah saat ini mencapai Rp 14.000 karena pendapatan eksportir naik. Kondisi ini juga terjadi di Eximbank, Basuki menyebut nilai pembiayaan secara bulan ke bulan mengalami kenaikan.