KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah bisa memberikan pengaruh terhadap kinerja emiten. Bisa memberikan pengaruh negatif bagi mereka yang memiliki banyak ongkos operasional dalam bentuk dollar. Sebaliknya, hal tersebut bisa juga memberikan efek positif, bagi mereka yang menjual dalam bentuk dollar AS dengan ongkos produksi rupiah. Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas mengatakan kinerja emiten juga memberikan pengaruh dalam menghadapi momentum ini. Artinya penjualan emiten memang baik dan bertumbuh. Emiten seperti SRIL misalnya, memiliki basis konsumen global yang kuat. “Bisa dikatakan, ini bonus kenaikan margin yang bisa terealisasi dalam rupiah,” kata Alfred kepada Kontan.co.id, Jumat (2/3). Selain SRIL, emiten lain yang berpotensi mendapat pengaruh positif yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Emiten memiliki porsi penjualan besar dalam bentuk dollar AS. Sementara biaya operasional mereka dalam bentuk rupiah. Meski demikian, biasanya penjualan batubara sudah ditentukan melalui kontrak misalnya saja tiga bulanan. Berbeda halnya dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), di mana banyak kontrak perusahaan yang berupa jangka panjang.
Dollar menguat, sejumlah emiten bisa dapat bonus margin
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan mata uang dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah bisa memberikan pengaruh terhadap kinerja emiten. Bisa memberikan pengaruh negatif bagi mereka yang memiliki banyak ongkos operasional dalam bentuk dollar. Sebaliknya, hal tersebut bisa juga memberikan efek positif, bagi mereka yang menjual dalam bentuk dollar AS dengan ongkos produksi rupiah. Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas mengatakan kinerja emiten juga memberikan pengaruh dalam menghadapi momentum ini. Artinya penjualan emiten memang baik dan bertumbuh. Emiten seperti SRIL misalnya, memiliki basis konsumen global yang kuat. “Bisa dikatakan, ini bonus kenaikan margin yang bisa terealisasi dalam rupiah,” kata Alfred kepada Kontan.co.id, Jumat (2/3). Selain SRIL, emiten lain yang berpotensi mendapat pengaruh positif yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Emiten memiliki porsi penjualan besar dalam bentuk dollar AS. Sementara biaya operasional mereka dalam bentuk rupiah. Meski demikian, biasanya penjualan batubara sudah ditentukan melalui kontrak misalnya saja tiga bulanan. Berbeda halnya dengan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), di mana banyak kontrak perusahaan yang berupa jangka panjang.