JAKARTA. Menguatnya nilai tukar dollar Amerika Serikat membuat PT Trisula International Tbk mengerek harga jual produknya. Emiten bursa efek Indonesia berkode TRIST itu menaikkan harga jual sebesar 8%. "Sejak awal tahun ini kami ada kenaikan harga jual sebesar 8%. Kami belum tahu, apakah ke depannya kami akan melakukan adjustment (penyesuaian) harga lagi atau tidak. Lihat situasi dulu," kata Direktur Utama Trisula International Tbk, Senin (20/4). Menurut Lisa, manajemen harus mengambil keputusan ini lantaran produk yang dipasarkan perseroan mayoritas adalah produk impor. Dia bilang, porsi produk impor perseroan mencapai 60%-70%. Meskipun begitu, sebetulnya penjualan perseroan masih ditopang oleh penjualan ekspor ketimbang domestik. Kata Lisa, kontribusi ekspor masih mendominasi sebesar 76%. "Jadi, perusahaan kami sebetulnya ada natural hedge karena kami kuat di ekspor," ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dollar menguat, Trisula naikkan harga jual produk
JAKARTA. Menguatnya nilai tukar dollar Amerika Serikat membuat PT Trisula International Tbk mengerek harga jual produknya. Emiten bursa efek Indonesia berkode TRIST itu menaikkan harga jual sebesar 8%. "Sejak awal tahun ini kami ada kenaikan harga jual sebesar 8%. Kami belum tahu, apakah ke depannya kami akan melakukan adjustment (penyesuaian) harga lagi atau tidak. Lihat situasi dulu," kata Direktur Utama Trisula International Tbk, Senin (20/4). Menurut Lisa, manajemen harus mengambil keputusan ini lantaran produk yang dipasarkan perseroan mayoritas adalah produk impor. Dia bilang, porsi produk impor perseroan mencapai 60%-70%. Meskipun begitu, sebetulnya penjualan perseroan masih ditopang oleh penjualan ekspor ketimbang domestik. Kata Lisa, kontribusi ekspor masih mendominasi sebesar 76%. "Jadi, perusahaan kami sebetulnya ada natural hedge karena kami kuat di ekspor," ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News