KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang euro tengah terapresiasi lantaran rilis rapat Bank Sentral Eropa (ECB) yang beri sinyal hawkish pada pekan lalu. Tambah lagi, terdapat perkembangan baik dari usaha koalisi partai di Jerman. Dua keadaan ini memicu euro naik, dollar merosot dan emas jadi rebound. Mengutip Bloomberg Senin (15/1) pukul 14:31 harga emas kontrak pengiriman Februari 2018 di Commodity Exchange tercatat naik 0,55% ke level US$ 1.342 per troi ons. Dalam sepekan, harganya sudah naik 1,66%. Yulia Safrina, Analis PT Monex Investindo Futures menjelaskan, rebound harga emas hari ini merespons pelemahan dollar akibat menguatnya euro. Asal tahu saja, hingga hari ini pukul 14:51, indeks dollar tengah merosot 0,18% ke level US$ 90,814. "Pelemahan dollar sudah sejak minggu lalu karena hasil rapat ECB yang akan mempertimbangkan belanja stimulus yang lebih rendah sehingga memicu pengetatan moneter dari bank-bank global lainnya," jelas Yulia kepada KONTAN, Selasa (15/1) Memang, pada detail rapat yang rilis Kamis (11/1) lalu, ECB memberi sinyal akan mengurangi program belanja stimulus 2,5 triliun euronya tahun ini. Akibatnya ECB bisa naikkan suku bunganya tahun depan dan mendorong bank sentral lain juga ikut bergerak. Yulia juga menambahkan, apresiasi euro juga didukung oleh koalisi tiga partai Jerman yang telah mencapai titik cerah. Angela Merkel, kanselir Jerman sekaligus pemimpin partai Uni Demokratik Kristen (CDU) yang dekat dengan partai Serikat Sosial Kristen Bavaria (CSU) telah bertemu dengan Martin Schulz, kepala Partai Sosial Demokratik (SPD) yang sebelumnya alot berkoalisi. Sebuah pertemuan dijadwalkan akan terjadi pekan ini untuk membahas potensi koalisi tersebut. Atas pertimbangan tersebut, Yulia melihat esok harga emas bisa koreksi merespons penguatan hari ini. Ia beri perkirakan untuk Selasa (16/1) harga akan berkisar pada rentang US$ 1.332 - US$ 1.337 per ons troi.
Dollar merosot, euro mendaki dan emas diburu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang euro tengah terapresiasi lantaran rilis rapat Bank Sentral Eropa (ECB) yang beri sinyal hawkish pada pekan lalu. Tambah lagi, terdapat perkembangan baik dari usaha koalisi partai di Jerman. Dua keadaan ini memicu euro naik, dollar merosot dan emas jadi rebound. Mengutip Bloomberg Senin (15/1) pukul 14:31 harga emas kontrak pengiriman Februari 2018 di Commodity Exchange tercatat naik 0,55% ke level US$ 1.342 per troi ons. Dalam sepekan, harganya sudah naik 1,66%. Yulia Safrina, Analis PT Monex Investindo Futures menjelaskan, rebound harga emas hari ini merespons pelemahan dollar akibat menguatnya euro. Asal tahu saja, hingga hari ini pukul 14:51, indeks dollar tengah merosot 0,18% ke level US$ 90,814. "Pelemahan dollar sudah sejak minggu lalu karena hasil rapat ECB yang akan mempertimbangkan belanja stimulus yang lebih rendah sehingga memicu pengetatan moneter dari bank-bank global lainnya," jelas Yulia kepada KONTAN, Selasa (15/1) Memang, pada detail rapat yang rilis Kamis (11/1) lalu, ECB memberi sinyal akan mengurangi program belanja stimulus 2,5 triliun euronya tahun ini. Akibatnya ECB bisa naikkan suku bunganya tahun depan dan mendorong bank sentral lain juga ikut bergerak. Yulia juga menambahkan, apresiasi euro juga didukung oleh koalisi tiga partai Jerman yang telah mencapai titik cerah. Angela Merkel, kanselir Jerman sekaligus pemimpin partai Uni Demokratik Kristen (CDU) yang dekat dengan partai Serikat Sosial Kristen Bavaria (CSU) telah bertemu dengan Martin Schulz, kepala Partai Sosial Demokratik (SPD) yang sebelumnya alot berkoalisi. Sebuah pertemuan dijadwalkan akan terjadi pekan ini untuk membahas potensi koalisi tersebut. Atas pertimbangan tersebut, Yulia melihat esok harga emas bisa koreksi merespons penguatan hari ini. Ia beri perkirakan untuk Selasa (16/1) harga akan berkisar pada rentang US$ 1.332 - US$ 1.337 per ons troi.