KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang dollar harus merunduk terhadap yen. Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai negosiasi dagang menjadi penyebab pelemahan dollar kini. Mengutip
Bloomberg, pukul 20.50 WIB pasangan mata uang USD/JPY harus melemah tipis 0.04% ke level 110.63. Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan pelemahan dollar terhadap yen terjadi pasca rilis notulen rapat Bank of Jepang (BoJ). Dimana anggota rapat dari BoJ menyarankan untuk stimulus moneter ditambah.
"Masih terus melemahnya pasangan USD/JPY juga setelah pernyataan Presiden AS terkait tarif perdagangan dengan China. Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa tarif AS untuk barang-barang China dapat tetap berlaku untuk periode substansial, bahkan bisa di luar jangkauan kesepakatan perdagangan untuk memastikan bahwa Beijing tetap mematuhi setiap perjanjian perdagangan," ujar Sakti kepada Kontan.co.id, Kamis (21/3). Sedangkan dari Jepang, Sakti menilai BoJ masih berjuang melanjutkan upayanya untuk mencapai target inflasi. Dia menilai, pemerintah Jepang menyetujui kebijakan BoJ, karena telah menciptakan lapangan kerja baru serta ikut mendorong pertumbuhan. Terlepas dari kerusakan akibat perang dagang, ekonomi Jepang harus tumbuh secara moderat karena belanja konsumen dan belanja modal terus meningkat. Nah, untuk
pairing USD/JPY, Sakti menyebut pergerakan dua mata uang akan dipengaruhi beberapa indikator ekonomi. Seperti indikator ekonomi JP inflation rate yoy FEB yang diprediksi akan mengalami peningkatan dari 0,2% menjadi 0,3%. "Naiknya persentase tingkat inflasi Jepang yang mengukur perubahan harga barang dan jasa dari perspektif konsumen ini akan berdampak
unfavorable bagi yen," tandas Sakti. Kemudian indikator ekonomi US Existing Home Sales FEB yang diprediksi akan mengalami peningkatan dari 4,94 juta menjadi 5,1 juta.
Sakti mencatat meningkatnya jumlah total dari Indeks Penjualan Rumah Lama di AS akan berdampak
favorable bagi dollar AS sehingga akan memberikan sentimen negatif bagi yen pada perdagangan selanjutnya. Secara teknikal, indikator
Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs turun. Selanjutnya
Vortex Indicator (VI) dengan kondisi
Blue over red melebar, dimana arah kurs berpotensi untuk lanjutkan penguatan. Selanjutnya pada indikator
true strengh indicator (TSI) berada diarea +7 yang menunjukkan kurs kurang kuat untuk naik. Sakti menilai pasangan USD/JPY masih berpotensi untuk lanjutkan koreksi. Dia memproyeksikan pairing akan bergerak di rentang
support 110.16 - 109.73 - 108.54 dan rentang
resistance 111.35 -112.11 - 113.30. Dia merekomendasikan
sell. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi