Dollar tak bertenaga, bursa Asia tampil mixed



SINGAPURA. Pada transaksi perdagangan Kamis (5/1), bursa Asia dibuka dengan wajah beragam. Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, indeks Nikkei 225 Stock Average ditransaksikan melemah dengan penurunan 0,17%. Nikkei melorot setelah nilai tukar yen menguat terhadap dollar AS.

Saham Sharp mencatatkan kenaikan 3,41% menjadi 304 yen per saham.

Sementara indeks ASX 200 Australia naik 0,28% pada awal transaksi perdagangan. Sektor energi, material, dan finansial memiliki faktor penting dalam kenaikan indeks. Sektor emas berhasil naik 2,09% mengekor pergerakan emas yang bergerak mendekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir.


Salah satu saham yang mempengaruhi bursa Australia adalah Newcrest Mining yang naik 2,26% menjadi A$ 20,81 per saham. Sedangkan Evolution Mining naik 1,18% menjadi A$ 2,135.

Di Korea Selatan, indeks Kospi tercatat turun 0,02% pada awal perdagangan.

Ada beberapa sentimen yang mempengaruhi bursa Asia pagi ini. Beberapa di antaranya adalah pelemahan dollar AS dan rilis hasil notulensi rapat The Federal Reserve bulan Desember.

Tambahan saja, dollar melemah terhadap keranjang mata uang utama dunia dari posisi tertingginya dalam 14 tahun terakhir. Pagi ini, the greenback ditransaksikan di level 102,7.

"Pasar saham Asia diprediksi akan naik lebih tinggi seiring pelemahan dollar," tulis Michael McCharty, chief market strategist CMC Markets dalam risetnya yang dirilis pagi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie