JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) lanjut reli hari kedua. Kenaikan masih dipicu spekulasi memburuknya kondisi tanaman kedelai di AS, sehingga mendongkrak permintaan minyak sawit.Kontrak CPO untuk pengiriman Oktober di Malaysia Derivatives Exchange sempat naik 0,6% ke level RM 3.138 atau setara US$ 1.067 per metrik ton, sebelum menutup sesi perdagangan pagi di RM 3.134 di Kuala Lumpur.Harga komoditas topis ini juga terangkat seiring melemahnya dollar, dan ekspektasi lebih kuatnya permintaan pada bulan mendatang. Dollar tumbang terhadap mayoritas mata uang utama dunia, dan berada pada posisi 77,78 yen di Tokyo. Ini posisi terlemahnya sejak 17 Maret. Sementara, permintaan CPO diperkirakan meningkat pada bulan Ramadhan yang akan dimulai Agustus ini.Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, reli minyak sawit terkait kondisi cuaca di AS. Departemen perkebunan AS (USDA) memperkirakan 62% tanaman kedelai di AS dalam kondisi yang baik per 24 Juli, lebih rendah dibanding pekan sebelumnya yang mencapai 64%, dan 67% di tahun lalu."Pelemahan dollar AS juga membantu naiknya harga CPO, sebab orang beralih dari dollar ke komoditas dan aset lainnya di tengah ketidakpastian isu utang AS," ujar Ng, hari ini.Kontrak kedelai untuk pengiriman November di Chicago naik 0,4% ke US$ 13,9450 per bushel. Sedangkan, minyak kedelai untuk pengiriman Desember reli 0,3% ke 57,63 sen per pound.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dollar tertekan, CPO lanjut reli hari kedua
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) lanjut reli hari kedua. Kenaikan masih dipicu spekulasi memburuknya kondisi tanaman kedelai di AS, sehingga mendongkrak permintaan minyak sawit.Kontrak CPO untuk pengiriman Oktober di Malaysia Derivatives Exchange sempat naik 0,6% ke level RM 3.138 atau setara US$ 1.067 per metrik ton, sebelum menutup sesi perdagangan pagi di RM 3.134 di Kuala Lumpur.Harga komoditas topis ini juga terangkat seiring melemahnya dollar, dan ekspektasi lebih kuatnya permintaan pada bulan mendatang. Dollar tumbang terhadap mayoritas mata uang utama dunia, dan berada pada posisi 77,78 yen di Tokyo. Ini posisi terlemahnya sejak 17 Maret. Sementara, permintaan CPO diperkirakan meningkat pada bulan Ramadhan yang akan dimulai Agustus ini.Analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng menyebut, reli minyak sawit terkait kondisi cuaca di AS. Departemen perkebunan AS (USDA) memperkirakan 62% tanaman kedelai di AS dalam kondisi yang baik per 24 Juli, lebih rendah dibanding pekan sebelumnya yang mencapai 64%, dan 67% di tahun lalu."Pelemahan dollar AS juga membantu naiknya harga CPO, sebab orang beralih dari dollar ke komoditas dan aset lainnya di tengah ketidakpastian isu utang AS," ujar Ng, hari ini.Kontrak kedelai untuk pengiriman November di Chicago naik 0,4% ke US$ 13,9450 per bushel. Sedangkan, minyak kedelai untuk pengiriman Desember reli 0,3% ke 57,63 sen per pound.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News