Dollar tertekan di pasar Asia karena menguatnya industri China



JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) jatuh terhadap euro setelah China merilis data ekonomi yang cukup positif.Di pasar Asia, dollar AS hari ini sudah melemah 0,13% ke level US$ 1,3816 per euro hingga pukul 13.10 WIB, dari penutupan kemarin di US$ 1,3798 per euro.China melaporkan, harga konsumen per Februari naik 4,9%, lebih tinggi dari estimasi pasar di 4,8%. Sementara, produksi industrinya juga meningkat hingga 14,9%, lebih besar dari perkiraan pasar yaitu 13%. Kedua data ini memperkuat sinyal terjadinya pemulihan ekonomi di Asia.Dollar AS juga melemah terhadap major currency sebelum hari ini Reuters/University of Michigan merilis tingkat kepercayaan konsumen per Maret yang diprediksi turun. Survei Bloomberg memprediksi, indeks kepercayaan konsumen untuk Maret ini tergelincir ke 76,3, dari bulan sebelumnya di 77,5.Lee Wai Tuck, analis mata uang dari Forecast Pte menyebut, hasil yang bagus dari China mengindikasikan pemulihan ekonomi Asia masih dalam jalur. "Pasar ekuitas Asia mulai stabil, sehingga mendorong kenaikan ringan dalam pengambilan risiko (risk appetite). Hal ini bisa berdampak negatif untuk yen dan dolar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini