Dollar tertekan, harga gas alam rebound



JAKARTA. Setelah bank sentral Eropa (ECB) menyambut positif program Yunani, euro membaik. Ini memberikan tekanan pada dollar Amerika Serikat yang ternyata menguntungkan bagi harga gas alam di pasar global. 

Tidak hanya itu, pasar pun sedang menanti data China yang positif dan menambah sentimen positif harga gas alam.

Mengutip Bloomberg, Selasa (12/5) pukul 15.20 WIB harga gas alam kontrak pengiriman Juni 2015 di New York Merchantile Exchange tercatat naik 0,35% ke level US$ 2,81 per mmbtu dibanding hari sebelumnya. Harga gas alam pun sudah melambung 1,07% dalam sepekan terakhir.


Adapun pada Rabu (13/5) akan rilis data produksi industri China April 2015 yang diduga positif naik menjadi 6,1% dibanding bulan April 2014 yang hanya 5,6%. Nantinya dari rilis data ekonomi ini akan terlihat bagaimana permintaan gas alam dari China.

Ibrahim, Analis dan Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka memaparkan bahwa antisipasi pasar terhadap rilis data tersebut menjadi sentimen positif bagi harga gas alam. Seperti yang diketahui China merupakan salah satu konsumen gas alam terbesar global.

“Selain China yang memberi dorongan adalah Eropa dan Yunani,” tambah Ibrahim. Ini setelah European Central Bank menyambut baik program yang diajukan oleh Yunani. Membaiknya keadaan Eropa dan Yunani memberikan dorongan pada euro untuk kembali menguat.

Penguatan EUR ini secara tidak langsung menekan kekuatan dollar di pasar. Terlihat pada Selasa (12/5) index dollar terpeleset 0,58% ke level 94,45 dibanding hari sebelumnya.

“Namun, kalau pun harga naik, kenaikan tersebut sifatnya terbatas,” prediksi Ibrahim. Harga gas alam masih rentan mengalami koreksi setelah faktor fundamental lainnya cenderung negatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia