Dollar tertekan jelang rilis data ketenagakerjaan



NEW YORK. Kurs dollar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Senin (Selasa pagi WIB), karena investor sedang menunggu laporan ketenagakerjaan penting negara itu yang akan dirilis pada Kamis.

Para analis mengatakan laporan tersebut akan memberikan informasi yang lebih komprehensif tentang situasi pasar tenaga kerja AS, oleh karena itu akan menyiratkan waktu untuk kenaikan suku bunga tahun ini.

Euro bertambah lebih dari 0,6 % menjadi 1,1248 dollar pada akhir perdagangan, setelah merosot 1,9 % terhadap greenback di awal perdagangan di tengah krisis utang Yunani.


Dengan tenggat waktu 30 Juni kian mendekati Athena untuk memenuhi kewajiban pinjaman 1,6 miliar euro (1,8 miliar dollar AS) kepada Dana Moneter Internasional (IMF), memicu ketidakpastian tentang apakah perjanjian reformasi untuk membuka dana talangan di menit-menit terakhir bisa diselesaikan.

Para pemimpin politik Parlemen Eropa pada Senin menyerukan Yunani dan para kreditornya untuk kembali ke meja perundingan sebelum akhir Selasa, secara luas dilihat sebagai tanda positif dari Uni Eropa untuk melanjutkan pembicaraan Yunani.

Di sisi ekonomi, penjualan "pending home" (indikator yang menghitung pertumbuhan pemesanan rumah, kondominium dan mini kondominium disuatu negara) di AS terus meningkat pada Mei dan telah tercatat pada tingkat tertinggi dalam lebih dari sembilan tahun, menurut Asosiasi Nasional Agen Perumahan. Indeks penjualan pending home naik 0,9 % menjadi 112,6 pada Mei dari 111,6 pada April.

Pada akhir perdagangan di New York, euro melonjak ke 1,1248 dollar dari 1,1160 dollar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5736 dollar dari 1,5731 dollar di sesi sebelumnya. Dollar Australia naik ke 0,7703 dollar dari 0 7652 dollar.

Dollar AS dibeli 122,46 yen Jepang, lebih rendah dari 123,85 yen dari sesi sebelumnya. Dollar AS turun menjadi 0,9264 franc Swiss dari 0,9364 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2370 dollar Kanada dari 1,2323 dollar Kanada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto