JAKARTA. Kapasitas produksi mobil dalam negeri yang terus naik dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang melemah mengakibatkan impor mobil turun. Menurut data Kementrian Perindustrian (Kemperin), impor mobil di bulan Januari dan Februari turun 43,28% dari periode yang sama tahun lalu. Dalam dua bulan pertama tahun ini, impor mobil hanya 13.291 unit. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, impor mobil bisa tembus 23.431 unit. "Kalau bisa produksi sendiri dan dollar AS tinggi, untuk apa impor?" ujar Johnny Darmawan, Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kepada KONTAN, Rabu (19/3). Johnny mencontohkan, beberapa mobil yang biasanya impor kini sudah bisa diproduksi di dalam negeri, seperti Toyota Yaris dan Vios. "Bulan Maret, impornya akan turun atau menyamai impor Februari," kata Johnny.
Dollar tinggi, impor mobil turun 43,28%
JAKARTA. Kapasitas produksi mobil dalam negeri yang terus naik dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang melemah mengakibatkan impor mobil turun. Menurut data Kementrian Perindustrian (Kemperin), impor mobil di bulan Januari dan Februari turun 43,28% dari periode yang sama tahun lalu. Dalam dua bulan pertama tahun ini, impor mobil hanya 13.291 unit. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, impor mobil bisa tembus 23.431 unit. "Kalau bisa produksi sendiri dan dollar AS tinggi, untuk apa impor?" ujar Johnny Darmawan, Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kepada KONTAN, Rabu (19/3). Johnny mencontohkan, beberapa mobil yang biasanya impor kini sudah bisa diproduksi di dalam negeri, seperti Toyota Yaris dan Vios. "Bulan Maret, impornya akan turun atau menyamai impor Februari," kata Johnny.