The Fed tahan bunga, dollar AS tumbang



NEW YORK. Dollar Amerika Serikat (AS) kembali terseret ke posisi terendah 13 bulan. Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga acuan menekan laju The greenback.

Pada akhir perdagangan di New York, Rabu (26/7), indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap enam mata uang utama, turun ke posisi 93,39. Ini level terendah sejak 23 Juni 2016. Padahal, mata uang Paman Sam sempat pulih ke kisaran 94 pada Selasa setelah rilis data tingkat kepercayaan konsumen AS solid.

The Fed usai pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan. Namun, bank sentral memberi sinyal akan mulai mengurangi stimulus.


"Komite mengharapkan untuk mulai menerapkan program normalisasi neraca secara relatif segera, mengingat bahwa perekonomian secara luas berkembang seperti yang diantisipasi," ujar Komite dalam pernyataan, Rabu.

Neraca The Fed telah membengkak menjadi sekitar US4 4,5 triliun menyusul tiga putaran program pelonggaran kuantitatif (stimulus) untuk menahan dampak krisis keuangan global 2008.

Seiring dengan ekonomi AS kembali ke jalur pertumbuhan yang stabil, para pembuat kebijakan Fed bersiap untuk melepaskan kebijakan era krisis agar tidak menimbulkan tekanan inflasi atau memompa gelembung-gelembung aset.

Para analis pasar memperkirakan The Fed akan memulai pengurangan neracanya secepatnya pada September.

"Ada banyak momentum penjualan dolar secara umum. Ketika tidak benar-benar ada alasan untuk membeli dollar, pasar mencoba untuk mendorong lebih tinggi beberapa mata uang lainnya," kata Vassili Serebriakov, Ahli strategi forex di Credit Agricole seperti dilansir CNBC.

Indeks dollar sudah turun sekitar 4% pada Juni lalu, dan lebih dari 8,5% sepanjang tahun ini. Analis menyebut, ketika dollar turun menembus level tertentu, memicu penjualan lebih banyak dan penurunan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini