KONTAN.CO.ID - Alexandr Wang semakin mengukuhkan posisinya sebagai tokoh sentral dalam peta persaingan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) global pada tahun 2025. Pendiri sekaligus CEO Scale AI ini baru saja mencatatkan tonggak sejarah baru setelah ditunjuk untuk memimpin divisi AI di Meta, sebuah langkah strategis yang mempertegas dominasinya di sektor teknologi dunia. Kesuksesan Wang tidak lepas dari keluarga dan latar belakang akademis yang kuat. Tumbuh besar di New Mexico, Wang lahir dari orang tua imigran asal China yang keduanya merupakan fisikawan.
Baca Juga: Li Ka-shing Rombak CK Hutchison, Restrukturisasi di Tengah Rivalitas AS-China Lingkungan yang kental dengan riset ilmiah, matematika, dan pemecahan masalah membentuk pola pikir logis serta disiplin tinggi sejak usia dini.
Peran Keluarga dalam Pertumbuhan Scale AI
Meskipun Alexandr Wang cenderung menjaga privasi kehidupan pribadinya, dukungan keluarga terbukti menjadi mesin penggerak utama di balik skalabilitas Scale AI. Keterlibatan anggota keluarga dalam struktur perusahaan menunjukkan adanya model bisnis berbasis kepercayaan dan visi bersama yang solid. Mengutip laporan
The Times of India, terdapat beberapa sosok kunci dari lingkaran keluarga yang berperan penting dalam operasional Scale AI:
- Ying Wang (Ibu): Menjabat sebagai mantan ketua perusahaan, ia berperan di balik layar dalam membangun jaringan manufaktur vital di China yang mendukung skala bisnis perusahaan secara global.
- Dennis Wang (Saudara Laki-laki): Bertindak sebagai chief principal officer yang berkontribusi aktif dalam ekspansi bisnis Scale AI ke luar pasar Amerika Serikat.
- Aimie Wang (Ipar): Diakui sebagai salah satu pendiri yang menjabat sebagai CEO selama beberapa tahun dan membantu membangun struktur organisasi perusahaan.
Kombinasi keahlian dan kepercayaan antaranggota keluarga ini melahirkan infrastruktur data yang menjadi tulang punggung bagi pengembangan model AI di berbagai perusahaan teknologi raksasa.
Baca Juga: Kilas Balik Jensen Huang-Nvidia 2025: Dominasi Pasar AI & Dinamika Geopolitik Chip Keputusan Strategis dan Investasi Meta
Perjalanan karier Wang ditandai dengan keberanian mengambil risiko besar. Pada tahun 2016, di usia 19 tahun, ia memutuskan untuk keluar (drop out) dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) guna mendirikan Scale AI. Keputusan tersebut didasari oleh identifikasinya terhadap kebutuhan pasar akan data berkualitas tinggi yang telah dianotasi untuk melatih sistem kecerdasan buatan. Memasuki tahun 2025, pengaruh Wang mencapai puncaknya ketika CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengambil langkah berani dengan menunjuk pemuda berusia 28 tahun tersebut sebagai kepala operasi AI di Meta. Dilansir dari
The Times of India, kesepakatan ini juga melibatkan investasi jumbo dari Meta ke Scale AI senilai US$ 14,3 miliar. Angka ini tercatat sebagai salah satu nilai investasi terbesar di industri AI sepanjang tahun ini. Penunjukan ini memposisikan Wang bukan sekadar sebagai pendiri startup, melainkan sebagai arsitek strategis yang dipercaya mengarahkan proyek intelijen generasi terbaru milik Meta. Hubungan kerja sama ini memperkuat posisi Scale AI sebagai penyedia infrastruktur data utama bagi pengembangan model-model besar milik Meta.
Tonton: Pemprov DKI Akan Mulai Bongkar Tiang Monorel pada Januari Fokus pada Konten dan Kedisiplinan
Di tengah sorotan media terhadap statusnya sebagai salah satu miliarder termuda di dunia, Wang tetap mempertahankan gaya hidup yang jauh dari publikasi berlebihan. Ia lebih memilih untuk fokus pada implementasi teknologi dan dampak jangka panjang yang dihasilkan oleh inovasi-inovasi perusahaannya. Sikap profesional ini dinilai sebagai cerminan dari nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tuanya, yakni fokus pada substansi dibandingkan penampilan luar. Bagi para investor dan pelaku industri, stabilitas kepemimpinan Wang dan kemampuannya menjaga efisiensi operasional di tengah pertumbuhan pesat menjadi faktor krusial yang menjaga kredibilitas Scale AI di pasar modal. Dengan integrasi yang semakin erat antara Scale AI dan ekosistem Meta, arah pengembangan kecerdasan buatan global kini sangat bergantung pada keputusan-keputusan strategis yang diambil oleh Wang.
Pengamat ekonomi memprediksi bahwa kolaborasi ini akan mempercepat komersialisasi produk AI yang lebih personal dan presisi bagi pengguna di seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News