KONTAN.CO.ID - Hasil evaluasi kesehatan keuangan ada 2 macam yaitu keuangan sehat dan keuangan tidak sehat. Jika hasil evaluasi kesehatan keuangan Anda sehat tentu itu menggembirakan dan wajib Anda pertahankan keuangan Anda agar senantiasa sehat. Namun di sisi lain, ada pula yang menunjukkan hasil keuangan atau dompet sedang tidak sehat. Hal ini tentu memerlukan penanganan segera agar Anda tidak malah terlilit utang dalam hidup sehari-hari. Berikut ini tabel evaluasi kesehatan keuangan :
Ukuran Perbandingan | Nilai Ukuran Keluarga | Nilai Ukuran Ideal | Kesimpulan |
Ukuran uang tunai | ..... bulan | 4 bulan | Jika hasil lebih dari 4 bulan = sehat |
Ukuran cicilan utang | ...... % | 35% | Jika hasil di bawah 35% = sehat |
Ukuran menabung | .....% | 10% | Jika hasil di atas 10% = sehat |
Sumber: https://sikapiuangmu.ojk.go.id Hasil cek kesehatan keuangan yang tidak sehat ada 3 indikator berdasarkan tabel di atas yaitu jika ukuran uang tunai kurang dari 4 bulan, ukuran cicilan utang lebih besar dari 35% dan ukuran menabung di bawah 10%. Lantas bagaimana cara mengatasi keuangan atau dompet yang tidak sehat? Adakah solusi yang secara bertahap bisa menyembuhkan kesehatan keuangan sehingga dompet Anda sehat kembali? Menurut Sherly Sintia CFP, Assistant Consultant di ZAP Finance solusi untuk mengatasi keuangan yang tidak sehat: Solusi tidak punya uang tunai Sumber utama tidak memiliki uang tunai adalah karena tidak adanya dana cadangan atau dana darurat. Harap dipahami bahwa dana darurat adalah tabungan terpisah yang hanya akan digunakan dalam keadaan darurat. Solusi:
- Buat rekening tabungan khusus untuk dana darurat
- Apabila memiliki harta konsumtif yang tidak bermanfaat, maka diupayakan dijual untuk menjadi uang tunai.
- Namun harap Anda ingat agar tidak menggunakan pinjaman online sebagai sumber dana untuk mengisi saldo tabungan dana darurat.
Solusi susah menabung: Sulit menabung bisa disebabkan 2 faktor. Pertama, karena eksternal yaitu pemasukan dari hasil bekerja yang kurang untuk menutup pengeluaran rutin utama keluarga. Kedua, karena internal yaitu ketidakmampuan diri untuk menahan nafsu berkonsumsi. Solusi:
- Coba biasakan menyisihkan uang dari pemasukan, mulai dari Rp 5.000 setiap hari, sisihkan di celengan.
- Gunakan konsep HAPSARI = Hanya Perlu Selembar Aja Sehari
Solusi Keuangan Tidak Sehat: Terlilit Utang Jika dompet Anda tidak sehat akibat terlilit utang, maka perlu ditelaah apa penyebab utamanya. Khusus permasalahan terkait utang, maka pembahasan akan lebih mendalam karena dapat disebabkan oleh beberapa hal. 1. Mencari penyebab berutang Saat ini, ada beberapa faktor yang mendorong seseorang berutang. Masalah yang umum adalah kurangnya pemasukan, sehingga terkadang seseorang mencari cara cepat dengan menarik fasilitas pinjaman online. Hal ini dapat terjadi akibat adanya pemutusan hubungan kerja mendadak, lambatnya pencairan dana hasil bekerja, atau karena dorongan konsumsi gaya hidup. Spesifik mengenai gaya hidup dapat terjadi karena pembelian di luar batas kemampuan namun diberikan kemudahan untuk mencicil maupun membayar tunda (Paylater). Utang akhirnya menjadi solusi karena pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Maka penting dimulai dengan pengendalian diri dalam memilah mana pengeluaran yang dibutuhkan dengan mana pengeluaran yang berupa keinginan. Secara umum kebutuhan dasar manusia terdiri atas:
- Kebutuhan fisik: makanan, pakaian, dan keamanan.
- Kebutuhan sosial: memiliki seseorang dan kasih sayang.
- Kebutuhan individual: pengetahuan dan kemampuan mengekspresikan diri.
Sebagai contoh cara bedakan kebutuhan dengan keinginan, dapat dilihat pada tabel berikut:
KEBUTUHAN | KEINGINAN | SOLUSINYA |
Makan setiap hari dengan nasi dan lauk sehat | Makan di restoran atau dengan daging setiap hari | Atur menu belanja agar pembelian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. |
Pakaian yang layak dipakai | Beli pakaian yang memiliki merek terkenal | Prioritaskan beli pakaian yang nyaman dipakai dan dapat di mix & match sehingga tetap terlihat bagus. |
Seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dalam hal mengambil keputusan finansial. Contohnya harus memenuhi standar status sosial tertentu dalam hal membuat pesta pernikahan, merasa harus memiliki kendaraan padahal tidak memiliki kemampuan untuk mencicil, atau pun sekedar membiasakan diri menggunakan Paylater setiap membeli makanan dari aplikasi online.
Baca Juga: Boleh Utang Kok, Tapi Ada Syaratnya Nih! Jika berutang akhirnya terpaksa Anda lakukan, maka berikut ini adalah cara pengelolaan utang yang baik:
- Hanya meminjam untuk kebutuhan yang penting dan produktif seperti membeli rumah tinggal atau modal usaha.
- Menghindari rentenir langsung atau rentenir yang berkedok koperasi untuk mengambil utang. Segera datangi bank atau lembaga pembiyaan seperti leasing untuk kebutuhan utang Anda yang memberikan kredit murah dan bersahabat.
- Tidak perlu memiliki kartu kredit jika penghasilan Anda di bawah Rp 3 juta/bulan.
- Membayar tagihan kartu kredit setiap bulan dengan cara langsung lunas.
- Jika terlilit utang jual segera barang yang Anda beli dengan berutang dan lunasi utang tersebut.
Langkah-langkah menyehatkan kembali dompet yang sedang tidak sehat memang bukan hal mudah. Tetapi mau tidak mau Anda harus memulai langkah pertama Anda, ketimbang Anda terus-menerus memiliki keuangan yang tidak sehat. Karena jika sampai Anda pada sikon gali lubang tutup lubang dalam membayar utang, maka Anda menjadi terlilit utang dan semakin sulit keluar dari pusaran. Setiap pengeluaran harus benar-benar Anda perhitungkan dan didasari atas kebutuhan dan bukan keinginan. Semoga solusi di atas bisa memberikan pencerahan bagi Anda yang tengah berupaya menyehatkan kembali keuangan Anda. Semoga dompet Anda segera sehat kembali.
Baca Juga: Sudah Sehatkah Keuangan Anda? Yuk Lakukan Evaluasi Kesehatan Keuangan! Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti