Dompet digital dan perbankan berebut transaksi pembayaran parkir digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis transaksi pembayaran parkir memiliki ceruk pasar yang besar. Selama ini, pasar ini dikuasai transaksi tunai lalu uang elektronik berbasis kartu. Oleh karena itu pemain uang elektronik dan juga perbankan berebut transaksi pembayaran parkir digital.

Salah satu dompet digital, DANA mengaku, transaksi parkir secara digital memiliki potensi besar di pasar. Karena, perusahaan parkir kini mulai banyak melakukan digitalisasi dalam sistem pembayarannya dan masyarakat yang menyadari kemudahan bertransaksi digital. 

Putri Dianita, VP of Corporate Communications DANA mengatakan, pembayaran parkir melalui dompet digital tidak hanya memberikan pengalaman pembayaran parkir yang simpel, mudah dan aman, tapi juga membantu masyarakat beradaptasi. Termasuk di saat kondisi pandemi Covid-19 yang menuntut ketiadaan kontak fisik.

Putri bilang, pengembangan fitur pembayaran parkir di dompet digital DANA adalah bagian dari upaya dalam memperluas fungsi DANA sebagai dompet digital dengan solusi terintegrasi yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi digital.

"Dengan memanfaatkan DANA, pengguna dapat dengan mudah membayarkan biaya parkir tanpa harus melakukan top up melalui kartu serta memotong waktu pembayaran agar pembayaran biaya parkir lebih efisien dan nyaman," ujar Putri kepada kontan.co.id, Rabu (22/9). 

Baca Juga: DANA dorong pelaku UMKM adopsi teknologi digital melalui fitur DANA Bisnis

Sejak diluncurkan, DANA telah menggandeng tiga mitra yaitu Secure Parking, Parkee, dan Centre Park. Kini DANA bisa digunakan untuk pembayaran parkir di lebih dari 300 lokasi yang tersebar di Indonesia.

"Mengingat respons masyarakat yang positif dengan kehadiran fitur ini, kami optimistis tren pembayaran parkir dengan dompet digital masih terus bertumbuh dan kelak bermunculan pengguna-pengguna baru yang mulai menggunakan fitur ini dan merasakan manfaatnya," tambahnya. 

Dalam menggenjot transaksi pembayaran parkir digital, DANA terus berupaya membangun kerja sama dengan berbagai perusahaan penyedia parkir lainnya guna menjangkau lebih banyak lokasi dan pengguna di daerah lainnya. Hal ini, kata Putri, sejalan dengan misi dan peran DANA sebagai jembatan bagi seluruh ekosistem ekonomi.

"Kami percaya sinergi antar platform menjadi solusi untuk menjawab tantangan di era digital saat ini yang menuntut adanya ekosistem digital yang terintegrasi," imbuhnya.

Dompet digital OVO yang telah lebih dahulu digunakan sebagai alat pembayaran parkir di berbagai properti milik Group Lippo, juga bekerja sama dengan operator parkir digital seperti Parkee.

Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit mengatakan, saat ini pengguna OVO sudah dapat menggunakan OVO Cash untuk melakukan transaksi pembayaran parkir di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Bali.

"Diharapkan bahwa fitur pembayaran parkiran digital ini dapat semakin memfasilitasi dan mempermudah kegiatan user OVO sehari-hari sehingga tidak lagi perlu menyiapkan uang tunai di kendaraan untuk kebutuhan ini," ujar Harumi.

Harumi mengungkapkan, hingga saat ini sudah banyak pengusaha properti seperti mal dan rumah sakit yang bekerjasama dengan OVO dalam menyediakan kemudahan pembayaran parkir digital. Selain itu OVO juga bekerjasama dengan perusahaan aplikasi parkir untuk menjawab tren pergeseran perilaku konsumen yang semakin banyak menggunakan transaksi digital.

"Hal ini mencerminkan keterbukaan OVO menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk mencapai solusi yang menguntungkan bagi semua yang terlibat," kata Harumi.

Begitupun dengan GoPay juga telah melayani transaksi pembayaran parkir sejak Agustus 2019. Uang elektronik milik GoJek ini mengandeng PT Securindo Packatama atau Secure parking yang mengelola lebih dari 900 situs parkir.

Sementara, PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja juga telah mengarap segmen ini dengan bekerja sama dengan operator parkir digital Parkee. Hingga saat ini, LinkAja telah melayani transaksi pembayaran di lebih dari 150 titik.

Dalam mendongkrak bisnis uang elektronik, PT Bank Central Asia Tbk juga menyediakan kartu Flazz bagi masyarakat untuk dapat mengakses layanan parkir kendaraan di area parkir.  

Seperti diketahui, Flazz hadir sebagai kartu transaksi multifungsi dengan teknologi chip RFID (Radio Frequency Identification) yang dapat digunakan untuk transportasi umum, bayar tol, parkir, belanja di mini market, hingga transaksi di lebih dari 57 ribu outlet merchant. 

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menyatakan, sampai dengan Juni 2021, frekuensi transaksi Flazz kurang lebih 248 juta transaksi, sedangkan nominal transaksi Flazz mencapai lebih dari Rp 3,9 triliun. 

Ia menyebutkan, BCA menawarkan kemudahan bertransaksi dan Top Up Flazz melalui BCA mobile (Android dan IOS), menambah variasi design Flazz, menambah partnership penjualan dan atau co-branding Flazz. Serta memperluas acceptance Flazz, sehingga penggunaan kartu-kartu yang beredar dapat semakin optimal. 

"Kami berharap nasabah setia dapat memanfaatkan Flazz sebagai salah satu alat pembayaran untuk mendukung gerakan nontunai dan cashless society," imbuh Hera.

Selanjutnya: Bisnis milik konglomerasi Astra, Sinar Mas, dan Salim kian besar di industri keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat