JAKARTA. Spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed sempat menekan pasar modal domestik. Namun setelah The Fed menaikkan suku bunga pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mengukir rekor baru ke level 5.540,43. Reksadana saham pun diprediksi bisa mencetak return dua digit tahun ini.Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan, langkah The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%-1% sudah diantisipasi investor. "Ada rencana The Fed menaikkan suku bunga lagi. Tapi sebagian investor berspekulasi paling hanya sekali, dan paling cepat di triwulan ketiga tahun ini," paparnya. Karena itu, investor berani masuk ke pasar Indonesia.Wawan optimistis, reksadana saham tahun ini bisa mencatatkan return 10%-12%. Merujuk data Infovesta Utama per 17 Maret 2017, rata-rata return reksadana saham, sebagaimana tergambar dari pergerakan Infovesta Equity Fund Index, mencapai 1,71% sejak awal tahun.
Dompet penuh berkat reksadana saham
JAKARTA. Spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed sempat menekan pasar modal domestik. Namun setelah The Fed menaikkan suku bunga pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru mengukir rekor baru ke level 5.540,43. Reksadana saham pun diprediksi bisa mencetak return dua digit tahun ini.Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan, langkah The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%-1% sudah diantisipasi investor. "Ada rencana The Fed menaikkan suku bunga lagi. Tapi sebagian investor berspekulasi paling hanya sekali, dan paling cepat di triwulan ketiga tahun ini," paparnya. Karena itu, investor berani masuk ke pasar Indonesia.Wawan optimistis, reksadana saham tahun ini bisa mencatatkan return 10%-12%. Merujuk data Infovesta Utama per 17 Maret 2017, rata-rata return reksadana saham, sebagaimana tergambar dari pergerakan Infovesta Equity Fund Index, mencapai 1,71% sejak awal tahun.