Donald Trump cabut larangan perjalanan dari Uni Eropa dan Brasil mulai 26 Januari



KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya merealisasikan janjinya untuk mencabut larangan masuk yang diberlakukan untuk warga non-AS yang datang dari Brasil dan sebagian besar Eropa. 

Senin (18/1), dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Gedung Putih mengungkapkan, pencabutan larangan masuk yang dilakukan untuk menahan penyebaran virus corona ini akan berlaku mulai 26 Januari mendatang.

Pembatasan berakhir pada hari yang sama ketika persyaratan uji Covid-19 baru berlaku untuk hampir semua penumpang transportasi udara pada penerbangan internasional yang tiba di Amerika Serikat.


Pekan lalu, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menandatangani perintah yang mengharuskan hampir semua pendatang yang menggunakan transportasi udara untuk menunjukkan tes virus corona negatif atau bukti pemulihan dari Covid-19 untuk memasuki Negeri Paman Sam mulai Selasa (16/1). 

Baca Juga: Donald Trump berencana mencabut pembatasan perjalanan dari Eropa, Inggris, Brasil

Walau sudah melakukan pelonggaran kedatangan untuk warga non-AS untuk Eropa dan Brasil, pemerintahan Trump masih tidak mencabut pembatasan yang diberlakukannya untuk pendatang dari China dan Iran yang juga sudah diberlakukan sejak tahun lalu.

Sebelumnya, Reuters mengungkapkan, rencana pencabutan pembatasan ini sudah dibicarakan sejak bulan November 2020. Trump pun mendapat dukungan dari anggota satuan tugas virus corona AS dan pejabat kesehatan masyarakat.

Sebelum dicabut, AS melarang hampir semua warga negara non-AS yang dalam 14 hari terakhir berada di Brasil, Inggris, Irlandia, dan 26 negara di wilayah Schengen di Eropa yang mengizinkan perjalanan melintasi perbatasan.

Pembatasan AS yang melarang sebagian besar pengunjung dari Eropa telah diberlakukan sejak pertengahan Maret 2020. Sementara larangan masuk Brasil diberlakukan pada Mei tahun lalu.

Walau Trump dapat melonggarkan pembatasan perjalanan ini, Presiden terpilih AS Joe Biden,  setelah menjabat, dapat memilih untuk kembali memberlakukan pembatasan tersebut.

Baca Juga: Tegangan tinggi di Laut China Selatan, Beijing gelar latihan militer yang menakutkan

Tetapi perusahaan penerbangan berharap persyaratan pengujian baru akan membuka jalan bagi pemerintah AS untuk mencabut pembatasan yang mengurangi perjalanan dari beberapa negara Eropa hingga 95% atau lebih.

Banyak pejabat administrasi selama berbulan-bulan berpendapat bahwa pembatasan tidak lagi masuk akal mengingat sebagian besar negara tidak tunduk pada larangan masuk. Yang lain berpendapat bahwa AS tidak boleh mencabut larangan masuk karena banyak negara Eropa masih memblokir sebagian besar warga AS.

Selanjutnya: Penyelidikan internasional simpulkan pandemi Covid-19 karena kesalahan WHO & China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari