KONTAN.CO.ID - Mantan Presiden AS, Donald Trump, dibanjiri kecaman dari kelompok hak asasi manusia karena dianggap telah merendahkan rakyat Palestina saat melakukan debat capres hari Jumat (28/6) lalu. Dalam salah satu sesi yang membahas tentang konflik di Timur Tengah, Trump menyebut lawan debatnya, Presiden AS Joe Biden, sebagai orang Palestina yang lemah. Pernyataan itu keluar sebagai respons atas pernyataan Biden yang menyebut Hamas adalah pihak yang menginginkan perang.
"Sebenarnya, Israel adalah satu-satunya (yang ingin berperang). Anda harus membiarkan mereka menyelesaikan pekerjaannya. Dia (Biden) tidak mau melakukannya. Dia menjadi seperti orang Palestina, orang Palestina yang sangat buruk. Dia orang yang lemah," kata Trump, dikutip Reuters. Baca Juga: KPU Amerika Masih Menunggu Laporan Kekayaan Donald Trump untuk Pemilu 2024 Tidak hanya sekali, Trump kembali menggunakan rakyat Palestina untuk menggambarkan perilaku Biden. Pernyataan itu muncul saat Trump menghadiri rapat umum Partai Republik di hari yang sama. Trump mengatakan bahwa Pemimpin Mayoritas Senat Demokrat Chuck Schumer, yang seorang Yahudi, telah bersikap seperti orang Palestina. "Dia menjadi orang Palestina karena mereka mempunyai lebih banyak suara atau semacamnya," kata Trump. Kelompok advokasi Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) memandang komentar Trump mengenai Palestina dalam debat tersebut sebagai penghinaan rasis. Baca Juga: Tim Kampanye Donald Trump Deklarasikan Kemenangan dalam Debat Capres Pertama