Donald Trump Menutup Kampanye Terakhirnya dengan Pesan Anti-Imigrasi



KONTAN.CO.ID - Calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, menutup rangkaian kampanyenya di Pennsylvania hari Senin (4/11) waktu setempat. Orasi ditutup dengan fokus Trump memerangi imigran gelap.

Kampanye terbuka Trump di Pennsylvania hari Senin jadi penutup rangkaian kampanye menuju pemilu Presiden AS yang akan digelar 5 November. 

Dalam momen penutup ini, Trump menggambarkan Amerika Serikat sebagai "negara yang sedang diduduki" atau “occupied country." Status itu diberikan Trump terkait tingginya angka migran, baik ilegal maupun legal.


Baca Juga: 7 Negara Bagian Menjadi Penentu Hasil Pemilu AS 2024

"Saya berjanji untuk menyelamatkan setiap kota dan desa yang telah diserbu dan ditaklukkan. Ini adalah invasi militer tanpa seragam. Itu saja," kata Trump, dikutip CNN.

Trump menyinggung adanya imigran gelap yang katanya telah menyerbu kompleks apartemen di Colorado dan ribuan migran Haiti yang memasuki Amerika Serikat secara legal dan tinggal di Springfield, Ohio.

Menariknya, pesan anti-imigrasi ini juga disampaikan Trump saat dirinya mengumumkan pencalonannya untuk yang pertama kali. Saat itu, Trump menggambarkan AS sebagai negara yang mengalami kemunduran karena dipenuhi oleh kejahatan imigran.

Baca Juga: Para Ahli Ini Sebut Elon Musk dan X adalah Pusat Misinformasi Pemilu AS

Tonton: Peluang Kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Amerika Serikat Tiba-tiba Terjun Bebas

Pesan serupa juga disampaikan Trump dalam pidato pertamanya saat dilantik sebagai Presiden AS tahun 2017 silam. Kala itu Trump berjanji menghentikan situasi yang disebutnya sebagai “pembantaian Amerika.”

Dalam kampanye terakhirnya tersebut, Trump berjanji akan menargetkan geng-geng migran, melarang kota-kota perlindungan, dan mengajukan hukuman mati bagi migran mana pun yang membunuh warga negara AS.

Pada hari terakhir kampanye ini, Trump juga mendatangkan komentator konservatif Megyn Kelly ke atas panggung. Kelly mencantumkan beberapa orang yang dibunuh oleh imigran ilegal.

Baca Juga: Jelang Pemilu, Donald Trump Semakin Populer di Komunitas Arab-Amerika

Trump sempat mengecam Kelly atas caranya mengajukan pertanyaan sulit saat memoderatori debat utama presiden Partai Republik pada tahun 2015. Kecaman itu memicu perdebatan selama berbulan-bulan melalui media sosial dan wawancara berikutnya.

Di luar urusan imigrasi, Trump juga mengatakan bahwa ia akan meremajakan manufaktur AS dengan mengenakan tarif tinggi pada produk otomotif yang diproduksi di Meksiko serta baja yang dibuat di China.

Pesan ini langsung direspons para ekonom AS. Mereka menyebut rencana itu justru akan meningkatkan inflasi, karena bisnis yang mengenakan tarif tersebut untuk mengimpor barang buatan luar negeri akan membebankan biaya tambahan tersebut kepada konsumen dalam negeri.