Donald Trump Menyatakan Siap Hadapi Lebih Banyak Debat Capres



KONTAN.CO.ID - Jadwal terbaru debat calon presiden (capres) AS akhirnya diumumkan. Donald Trump dan Kamala Harris akan saling beradu gagasan pada tanggal 10 September 2024 mendatang.

Debat capres terbaru ini diselenggarakan oleh ABC News. Bagi Harris, ini akan jadi debat capres pertamanya tahun ini setelah menggantikan Joe Biden yang mundur karena alasan kesehatan.

Sementara bagi Trump, ini adalah debat capres kesekian yang dia ikuti sejak mulai bersaing di pemilu Presiden AS pada tahun 2017 silam.


Baca Juga: Donald Trump dan Kamala Harris akan Berdebat di ABC, Ini Informasinya

Dengan percaya diri, Trump mengatakan dia menginginkan debat lain pada 4 September dan 25 September, yang kemungkinan akan diadakan oleh Fox dan NBC.

Sebelumnya, Trump sempat menyatakan bahwa dirinya mungkin akan mundur dari debat di ABC karena Biden telah mundur. Debat ABC telah dijadwalkan jauh sebelum Biden menyatakan mundur.

Debat ABC tanggal 10 September mendatang seharusnya menjadi debat kedua antara Trump dan Biden. Debat pertama sukses digelar CNN pada 27 Juni.

Baca Juga: Biden Mundur dari Bursa Capres AS, Trump: Kamala Harris akan Lebih Mudah Dikalahkan

Popularitas Trump Terancam

Munculnya Harris untuk menggantikan Biden mungkin bisa jadi tantangan besar bagi Trump.

Dalam jajak pendapat terbaru Ipsos yang terbit hari Kamis (8/8), Harris ternyata unggul dari Trump dengan 42% berbanding 37%. Angka itu naik dari 37% banding 34% dalam jajak pendapat akhir Juli lalu.

Pada konferensi pers di Palm Beach hari Kamis, Trump bersikeras tidak mengubah pendekatannya terhadap pemilu. Dengan percaya diri Trump mengatakan Harris dan pasangannya, Tim Waltz, adalah duet yang lemah.

Baca Juga: Mengintip Potensi Kebijakan Ekonomi Pasangan Trump-Vance untuk AS

Pada kesempatan yang sama, Trump mengaku kecewa karena gagal bersaing lagi dengan Biden. Menurutnya, Biden adalah korban dari rencana Partai Demokrat yang memang ingin menendangnya dari pilpres.

Saat ini Trump semakin intens melakukan wawancara dengan media dengan latar belakang yang beragam. Biasanya, Trump kerap melakukan wawancara dengan media dan wartawan yang berhaluan kanan.

Trump turut mengkritik Harris karena tidak melakukan wawancara pers sejak meluncurkan program kampanyenya.

"Dia tidak bisa melakukan wawancara. Dia hampir tidak kompeten," kata Trump.