Donald Trump Tegaskan Tidak Akan Maju pada Pemilu 2028 Jika Kalah Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa ia tidak akan mempertimbangkan untuk maju lagi dalam pemilihan presiden tahun 2028 jika ia kalah dalam pemilu yang akan datang pada November 2024.

Trump menyampaikan hal ini dalam sebuah wawancara di acara "Full Measure with Sharyl Attkisson", yang ditayangkan pada hari Minggu.

Pernyataan Trump tentang Pencalonan di 2028

Ketika ditanya oleh Sharyl Attkisson apakah ia akan mencalonkan diri lagi empat tahun kemudian jika tidak berhasil dalam pemilu kali ini, Trump dengan tegas menjawab, "Tidak, saya tidak melihat hal itu sama sekali."


"Saya berharap kali ini kita akan berhasil," katanya menambahkan.

Baca Juga: Trump Tolak Tantangan Harris Debat di CNN

Sejauh ini, Trump telah mencalonkan diri sebagai presiden sebanyak empat kali, termasuk pemilu 2024. Pencalonan pertamanya dilakukan pada tahun 2000 bersama Partai Reformasi, sebelum ia kemudian mencalonkan diri tiga kali bersama Partai Republik, yaitu pada 2016, 2020, dan 2024.

Jika Trump maju lagi pada tahun 2028, ia akan berusia 82 tahun pada hari pemilihan.

Serangan terhadap Presiden Joe Biden

Sebelum Presiden Joe Biden mundur dari pemilihan pada bulan Juli, Trump kerap menyerang kemampuan mental Biden, bahkan menantangnya untuk menjalani tes kognitif setelah debat CNN yang mengecewakan pada bulan Juni.

Saat berbicara di konvensi Turning Point Action di Detroit, Trump menyindir Biden dengan mengatakan, "Dia bahkan tidak tahu apa arti kata 'inflasi'. Saya pikir dia seharusnya menjalani tes kognitif seperti yang saya lakukan."

Trump mengklaim bahwa ia mengambil tes kognitif pada tahun 2018 dan mengaku berhasil dengan baik dalam ujian tersebut. Meskipun demikian, pencipta tes tersebut menyatakan kepada The Washington Post bahwa tes tersebut "tidak dimaksudkan untuk mengukur IQ atau kecerdasan," melainkan untuk mendeteksi masalah kognitif seperti gangguan memori.

Baca Juga: Debat Donald Trump dan Kamala Harris Pengaruhi Pasar Keuangan Dunia

Serangan terhadap Kamala Harris

Selain menyerang Biden, Trump juga menyebut dirinya sebagai "pria muda yang cerdas dan brilian" saat mengejek lawan politiknya, Wakil Presiden Kamala Harris, yang berusia 59 tahun, jauh lebih muda dibandingkan Trump.

Perwakilan Trump menolak untuk memberikan komentar langsung ketika dihubungi oleh Business Insider terkait pernyataan-pernyataan ini.

Editor: Handoyo .