Donasi MacKenzie Scott Capai US$7,166 Miliar Sepanjang Tahun 2025



KONTAN.CO.ID -  MacKenzie Scott, miliarder filantropis sekaligus mantan istri pendiri Amazon Jeff Bezos, mencetak rekor donasi tahunan terbesar dalam aktivitas amalnya.

Sepanjang tahun 2025, Scott telah mendonasikan lebih dari US$ 7,1 miliar, yang menjadi nilai pemberian tahunan terbesarnya hingga saat ini. Langkah ini dilakukan setelah dirinya secara signifikan mengurangi kepemilikan saham di raksasa e-commerce, Amazon.


Aktivitas filantropi yang masif ini terungkap melalui esai terbaru yang diunggah pada situs resminya, Yield Giving. Dalam unggahan tersebut, Scott merinci bahwa dana tersebut disalurkan kepada 186 organisasi di seluruh dunia.

Baca Juga: Bos Pop Mart Kehilangan US$11,3 Miliar dalam 4 Bulan!

Lembaga-lembaga yang menerima bantuan mencakup berbagai sektor, mulai dari universitas, organisasi nirlaba lingkungan, hingga kelompok-kelompok yang fokus memperjuangkan kesetaraan sosial.

"Sejak unggahan saya Desember tahun lalu, saya telah memberikan US$ 7.166.000.000 kepada organisasi-organisasi yang bekerja di seluruh dunia," tulis Scott dalam blog tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa meski angka dolar tersebut kemungkinan besar akan menjadi sorotan utama dalam pemberitaan, jumlah tersebut sebenarnya hanyalah sebagian kecil dari ekspresi kepedulian yang dibagikan kepada komunitas-komunitas pada tahun ini.

Fokus pada Kesetaraan dan Pendidikan

Penyaluran dana hibah oleh MacKenzie Scott pada tahun 2025 menunjukkan komitmen yang kuat terhadap inisiatif keberagaman, ekuitas, dan inklusi (Diversity, Equity, and Inclusion atau DEI).

Salah satu kontribusi tunggal terbesar yang ia berikan tahun ini adalah donasi senilai US$ 80 juta kepada Howard University.

Mengutip laporan Times of India, donasi tersebut tercatat sebagai salah satu pemberian tunggal terbesar dalam sejarah 158 tahun berdirinya Howard University. Hal ini mempertegas tren Scott yang terus memberikan kontribusi besar bagi penyebab kesetaraan di dunia pendidikan.

Selain Howard University, Scott juga menyalurkan dana sebesar US$ 42 juta kepada 10,000 Degrees.

Lembaga nirlaba yang berbasis di Bay Area ini fokus pada perluasan akses perguruan tinggi bagi mahasiswa berpenghasilan rendah yang mayoritas berasal dari kelompok non-kulit putih.

Baca Juga: Kekayaan Pham Nhat Vuong Salip Jack Ma, Resmi Jadi Miliarder Terkuat Asia Tenggara

Scott juga memberikan komitmen dana dalam jumlah besar bagi para sarjana dari komunitas penduduk asli (Native student) serta dana abadi untuk universitas-universitas kulit hitam (HBCU) melalui United Negro College Fund (UNCF).

Berdasarkan sasaran penyalurannya, berikut adalah beberapa kategori utama penerima donasi Scott pada tahun 2025:

  • Lembaga Pendidikan Tinggi: Fokus pada universitas yang melayani komunitas marginal dan peningkatan akses pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu.
  • Organisasi Lingkungan Hidup: Mendukung organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pelestarian alam dan perubahan iklim.
  • Kelompok Hak Sipil dan Kesetaraan: Pemberdayaan organisasi yang memperjuangkan hak-hak minoritas dan kesetaraan sosial secara global.
  • Pemberdayaan Komunitas Lokal: Pendanaan bagi organisasi akar rumput yang memberikan layanan langsung kepada masyarakat.

Strategi Pelepasan Saham Amazon

Didukung oleh strategi diverstasi saham Amazon senilai US$12,6 miliar dengan langkah Scott dalam mengatur ulang portofolio kekayaannya.

Pada September 2025, melalui pengajuan regulasi, Scott mengungkapkan bahwa ia telah mengurangi kepemilikannya di Amazon sebesar US$ 12,6 miliar.

Melansir dokumen yang diajukan kepada Securities and Exchange Commission (SEC), Scott tercatat telah memangkas kepemilikannya di raksasa teknologi tersebut hingga hampir 42%.

Saat ini, ia memegang sekitar 81,1 juta saham Amazon, turun signifikan dibandingkan posisi tahun sebelumnya yang mencapai 58 juta saham lebih banyak.

Langkah divestasi ini memberikan likuiditas yang cukup bagi Scott untuk mendanai berbagai komitmen filantropisnya tanpa harus bergantung pada dividen atau fluktuasi harga pasar saham secara langsung.

Keputusan untuk melepaskan sebagian besar saham tersebut juga dipandang sebagai bagian dari janji "Giving Pledge" yang ia tandatangani setelah perceraiannya dengan Jeff Bezos pada 2019 lalu.

Posisi Kekayaan dan Filantropi Global

Meskipun telah mendonasikan miliaran dolar dalam waktu singkat, posisi MacKenzie Scott sebagai salah satu orang terkaya di dunia tetap kokoh.

Nilai kekayaannya yang masif terus didorong oleh pertumbuhan nilai saham Amazon yang masih ia miliki, meskipun jumlah lembar sahamnya telah berkurang.

Menurut data yang dilansir dari Forbes, Scott saat ini diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 29,9 miliar.

Tonton: IHSG Memerah Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 24 Desember 2025

Angka ini menempatkannya sebagai salah satu wanita terkaya di dunia. Selain itu, Scott kini menempati posisi tepat di belakang Warren Buffett dan Bill Gates dalam hal total donasi yang diberikan sepanjang masa hidup atau lifetime giving.

Kecepatan dan cara Scott memberikan sumbangan sering kali dipuji oleh para pengamat filantropi karena sifatnya yang "tanpa syarat" (no strings attached).

Tidak seperti donor tradisional yang sering kali memberikan banyak batasan atau persyaratan administratif bagi penerima hibah,

Scott memberikan kepercayaan penuh kepada organisasi-organisasi tersebut untuk mengelola dana sesuai dengan kebutuhan prioritas mereka di lapangan.

Hingga saat ini, melalui yayasannya Yield Giving, Scott terus melakukan kurasi terhadap organisasi-organisasi yang dianggap memiliki dampak nyata namun sering kali kurang mendapatkan perhatian dari donor besar.

Dengan total pemberian yang telah melampaui angka US$ 20 miliar sejak memulai aktivitas filantropinya, Scott terus membentuk merevolusi filantropi trust-based di kalangan ultra-wealthy.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Bali 25 Desember 2025: Potensi Hujan Ringan & Berawan

Menarik Dibaca: Katalog Promo Hypermart Dua Mingguan sampai 31 Desember 2025, Ada Beli 2 Gratis 1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News