KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Commonwealth menargetkan pertumbuhan dana kelolaan w
ealth management sebesar 15%
year on year (yoy) menjadi Rp 30 triliun. Hingga akhir Oktober Bank Commonwealth sudah menghimpun dana kelolaan
wealth management sebesar Rp 28 triliun. Tahun depan, Bank Commonwealth menargetkan pertumbuhan dana kelolaan
wealth management sebesar 20% yoy dari pencapaian 2018. Guna mencapai target tersebut, Bank Commonwealth meluncurkan Bonus Saver, produk tabungan yang menawarkan suku bunga setara deposito, yaitu hingga 7% p.a. ditambah bonus bunga yang diberikan setiap tiga bulan.
Bonus Saver ditawarkan sebagai alternatif pilihan instrument keuangan dengan bunga yang optimal dan dapat dinikmati selagi menunggu pasar stabil kembali. Dengan Bonus Saver, masyarakat terutama di segmen
affluent dapat menginvestasikan uang dengan bunga setara deposito namun tetap merasa nyaman ketika memerlukan dana untuk keperluan mendadak. Karena fitur utama dari produk ini adalah fleksibilitas. Nasabah dapat melakukan tarik tunai atau transaksi kapan saja di berbagai kanal tanpa adanya penalty dan pengendapan dana dalam jangka waktu tertentu. “Belum ada produk dengan mekanisme serupa di pasar. Kami selalu berupaya untuk menyediakan solusi perbankan yang memudahkan nasabah dengan hasil optimal,” kata
Head of Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth Ivan Jaya di Premier Banking Lounge Bank Commonwealth World Trade Centre (WTC) 6, Jakarta, Kamis (22/11). Untuk menikmati fitur-fitur yang ditawarkan oleh Bonus Saver, nasabah terlebih dahulu harus membuka rekening Bank Commonwealth. Pembukaan rekening dapat dilakukan di TymeDigital Kiosk yang tersebar di berbagai lokasi strategis seperti restoran dan pusat perbelanjaan.
Di TymeDigital Kiosk nasabah dapat langsung menerima kartu ATM dan mendapatkan akses internet banking. Setelah itu, nasabah bisa membuka rekening Bonus Saver melalui internet banking dan melakukan
top-up secara instan. Ivan menyebut, produk Bonus Saver merupakan salah satu upaya Bank Commonwealth merespon kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (7-DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% beberapa waktu lalu. “Kenaikan suku bunga ini memberikan peluang positif bagi masyarakat untuk menikmati bunga tinggi dari simpanannya, karena industri perbankan akan menyesuaikan bunga produk simpanan baik tabungan maupun deposito. Hal ini pun akan berdampak baik bagi bank karena pertumbuhan dana pihak ketiga akan meningkat,” ungkap dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi