Dongkrak ekspor Indonesia, pemerintah ingin tingkatkan ekspor perhiasan emas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu cara yang ingin ditempuh oleh pemerintah untuk mendongkrak nilai ekspor Indonesia, adalah mendorong ekspor perhiasan emas.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, ekspor logam mulia ini perlu didorong karena minat yang tinggi.

"Perlu didorong karena demand-nya (permintaan) tinggi," ujar Iskandar kepada Kontan.co.id, Selasa (18/8).


Selain karena permintaan yang tinggi, harga emas juga mencatat peningkatan harga komoditas non-minyak dan gas (non-migas) yang tertinggi pada Juli 2020.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), harga emas naik 6,6% mom. Bila dibandingkan dengan Juli 2019, harga emas meroket 30,69% yoy.

Selain itu, BPS juga mencatat bahwa harga emas yang melambung juga mendorong peningkatan ekspor nonmigas terutama HS 71 logam mulia, perhiasan/permata. Bahkan, peningkatan HS 2 digit ini mencapai US$ 452,7 juta.

Indonesia banyak mengekspor logam mulia ini terutama ke negara Swiss, Singapura, juga Jepang.

Lebih lanjut, selain mendorong ekspor emas, Iskandar mengatakan kalau pemerintah akan berusaha mendorong ekspor sumber daya alam (SDA), juga khususnya ekspor komoditas pertanian dan perkebunan yang saat ini masih mulai meningkat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto