JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada tahun 2014 ini telah menetapkan 179 kegiatan promosi secara intensif dan terkoordinasi di dalam dan luar negeri. Kegiatan promosi ini diharapkan mampu menjadi ujung tombak pemasaran untuk meningkatkan kesadaran (awareness) akan kualitas produk barang dan jasa Indonesia di pasar tujuan ekspor nontradisional, sekaligus mempertahankan kehadiran Indonesia di pasar ekspor tradisional. "Program kegiatan promosi tersebut bersinergi dengan aparat Kementerian Perdagangan di luar negeri dan sejalan dengan tujuan Ditjen PEN untuk meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia. Selain itu, Ditjen PEN akan kembali menyelenggarakan Trade Expo Indonesia ke-29 pada 8–12 Oktober 2014 dan mendukung kegiatan promosi di dalam negeri," kata Direktur Jenderal PEN, Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak dalam siaran persnya (17/1). Menurut Nus Nuzulia, sektor industri bernilai tambah yang akan difasilitasi dalam seluruh kegiatan promosi tersebut meliputi mainan, makanan dan minuman olahan, bahan bangunan, consumer goods, fesyen dan aksesori, rumah dan gaya hidup, kosmetik, furnitur, perhiasan, komponen otomotif, alat-alat kesehatan, software development, produk-produk daur ulang dan ramah lingkungan, serta produk-produk halal. Kgiatan promosi tersebut sebanyak 55% kegiatannya akan dilaksanakan di wilayah pasar non tradisional dengan rincian pasar ASEAN sebesar 13,41%; Asia 11,73%; Afrika 8,94%; Amerika Latin 7,3%; Timur Tengah 6,15%; Eropa Timur 4,47%; dan Australia 2,79%. Sementara kehadiran Indonesia di pasar tradisional tercatat sebesar 41% dengan cakupan wilayah Amerika Serikat dan Kanada sebesar 14,53%; Eropa 14,53%; dan Jepang 11,73%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dongkrak ekspor, Kemendag buat 179 program promosi
JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada tahun 2014 ini telah menetapkan 179 kegiatan promosi secara intensif dan terkoordinasi di dalam dan luar negeri. Kegiatan promosi ini diharapkan mampu menjadi ujung tombak pemasaran untuk meningkatkan kesadaran (awareness) akan kualitas produk barang dan jasa Indonesia di pasar tujuan ekspor nontradisional, sekaligus mempertahankan kehadiran Indonesia di pasar ekspor tradisional. "Program kegiatan promosi tersebut bersinergi dengan aparat Kementerian Perdagangan di luar negeri dan sejalan dengan tujuan Ditjen PEN untuk meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia. Selain itu, Ditjen PEN akan kembali menyelenggarakan Trade Expo Indonesia ke-29 pada 8–12 Oktober 2014 dan mendukung kegiatan promosi di dalam negeri," kata Direktur Jenderal PEN, Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak dalam siaran persnya (17/1). Menurut Nus Nuzulia, sektor industri bernilai tambah yang akan difasilitasi dalam seluruh kegiatan promosi tersebut meliputi mainan, makanan dan minuman olahan, bahan bangunan, consumer goods, fesyen dan aksesori, rumah dan gaya hidup, kosmetik, furnitur, perhiasan, komponen otomotif, alat-alat kesehatan, software development, produk-produk daur ulang dan ramah lingkungan, serta produk-produk halal. Kgiatan promosi tersebut sebanyak 55% kegiatannya akan dilaksanakan di wilayah pasar non tradisional dengan rincian pasar ASEAN sebesar 13,41%; Asia 11,73%; Afrika 8,94%; Amerika Latin 7,3%; Timur Tengah 6,15%; Eropa Timur 4,47%; dan Australia 2,79%. Sementara kehadiran Indonesia di pasar tradisional tercatat sebesar 41% dengan cakupan wilayah Amerika Serikat dan Kanada sebesar 14,53%; Eropa 14,53%; dan Jepang 11,73%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News