Dongkrak Ekspor, Kemendag Lakukan Skema Kerjasama Imbal Dagang



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya mendongkrak ekspor. Kali ini Kemendag menggunakan skema kerjasama imbal dagang.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyampaikan, skema kerjasama imbal dagang dapat menguntungkan Indonesia karena bisa menghemat devisa. 

Menurutnya skema ini cocok diterapkan untuk membantu pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi. Didi menegaskan bahwa imbal dagang bukanlah hal yang baru, namun sudah lama dilakukan oleh pelaku usaha. 


Baca Juga: PPI buka pasar Belanda dalam gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) Digital Edition

Indonesia melihat imbal dagang sebagai alternatif memperkuat ekspor nasional. 

"Yang membedakan imbal dagang dengan dagang biasa adalah imbal dagang dilaksanakan dengan pertukaran barang dengan barang, dengan nilai atau value yang sama. Karenanya imbal dagang tidak menggunakan devisa dan bisa menghemat," jelas Didi pada Kontan.co.id, Senin (24/10). 

Sebelumnya, Indonesia telah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LOI) perdagangan melalui skema imbal dagang dengan perusahaan dari tiga negara yaitu Tiongkok, Jepang dan Filipina.

Baca Juga: RI-Turki Teken MoU Imbal Dagang untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional

Penandatanganan dilaksanakan antara PT Trade Barter Indonesia (PT TBI) dengan tiga pelaku usaha dari tiga negara, yaitu Japan Agriculture Hokkaido (JA Hokkaido), Asian Pyrochem Technologies Incorporated dari Filipina,dan Prestige International Trading Company Ltd dari China dengan total potensi transaksi senilai USD 345 Juta. 

"Selama ini imbal dagang dilakukan Indonesia dalam rangka pengadaan sektor Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam). Namun saat ini juga didorong imbal dagang b to b sebagai salah satu terobosan peningkatan ekspor nasional," terang Didi Sumedi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli