JAKARTA. Kondisi perekonomian yang suam-suam kuku tidak menyurutkan niat PT Bank Harda Internasional untuk melantai di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan terbuka. Jika tidak ada aral melintang, bank yang masuk kategori BUKU 1 ini akan resmi tercatat sebagai emiten pada 12 Agustus 2015 mendatang. Saat ini, Bank Harda masih melakukan due diligence. Diharapkan, pernyataan efektif diperoleh pada akhir bulan ini. Adapun, 950 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 25% dari total modal disetor akan dilempar ke publik. "Aksi ini akan mendongkrak modal kami menjadi sekitar Rp 450 miliar - Rp 480 miliar," ujar Antonius Prabowo Argo, Direktur Utama Bank Harda, Senin (13/7). Dalam jangka menengah, sambung dia, upaya ini akan mendorong Bank Harda naik kelas ke Buku 2 atau bermodal inti Rp 1 triliun sampai kurang dari Rp 5 triliun. "2 - 3 tahun ke depan, kami ingin bisa meningkatkan modal. Misalnya, tahun depan bisa Rp 750 miliar dan tahun berikutnya menjadi Rp 1 triliun," terang dia.
Dongkrak modal, Bank Harda melantai di bursa
JAKARTA. Kondisi perekonomian yang suam-suam kuku tidak menyurutkan niat PT Bank Harda Internasional untuk melantai di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan terbuka. Jika tidak ada aral melintang, bank yang masuk kategori BUKU 1 ini akan resmi tercatat sebagai emiten pada 12 Agustus 2015 mendatang. Saat ini, Bank Harda masih melakukan due diligence. Diharapkan, pernyataan efektif diperoleh pada akhir bulan ini. Adapun, 950 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 25% dari total modal disetor akan dilempar ke publik. "Aksi ini akan mendongkrak modal kami menjadi sekitar Rp 450 miliar - Rp 480 miliar," ujar Antonius Prabowo Argo, Direktur Utama Bank Harda, Senin (13/7). Dalam jangka menengah, sambung dia, upaya ini akan mendorong Bank Harda naik kelas ke Buku 2 atau bermodal inti Rp 1 triliun sampai kurang dari Rp 5 triliun. "2 - 3 tahun ke depan, kami ingin bisa meningkatkan modal. Misalnya, tahun depan bisa Rp 750 miliar dan tahun berikutnya menjadi Rp 1 triliun," terang dia.