Dongkrak pariwisata, PANR minta pemerintah berani umumkan Indonesia bebas corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) menegaskan butuh dukungan pemerintah untuk membangkitkan gairah industri pariwisata di tengah masifnya sentimen negatif virus corona (2019-nCoV). Pasalnya, sampai dengan saat ini status Indonesia masih sebagai negara bebas Corona. 

VP Brand and Communications Panorama Sentrawisata, AB Sadewa menjelaskan sektor pariwisata dipengaruhi persepsi, "Maka sebaiknya (pemerintah) bisa membangun persepsi positif bahwa Indonesia tetap sebagai destinasi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi," jelasnya saat ditemui Kontan di Jakarta, Rabu (12/2). 

Baca Juga: Harapkan kinerja lebih baik di 2020, ini strategi Panorama Sentrawisata (PANR)


Sadewa menjelaskan Panorama Destination sendiri secara aktif melakukan update ke mitra negara dengan mengirimkan berita positif terkait perkembangan pariwisata Indonesia.

Sadewa bilang masih ada peluang market leisure dan MICE switching destination ke Indonesia yang harus diupayakan pemerintah dengan melobi maskapai internasional serta travel agent di negara yang menjadi target market inbound Indonesia. 

Jika mungkin, wisatawan diberikan insentif untuk wholsaler dan pemain MICE yang berhasil membelokkan kunjungan wisman ke Indonesia. 

Baca Juga: Bali masih jadi andalan produk wisata Panorama Sentrawisata (PANR)

Sadewa menuturkan, hal pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah meningkatkan status Indonesia sebagai negara bebas virus corona. Sebelumnya Bali sudah berani memberikan pernyataan wilayahnya bebas corona sehingga wisatawan mancanegara maupun lokal dapat merasa tenang dan aman dalam berwisata. 

Menurut Sadea hal ini dapat membantu memperkuat persepsi Indonesia sebagai destinasi yang aman dan nyaman. Adapun Panorama saat ini mulai menjalankan kampanye "Keep traveling and stay healthy" untuk menyebarkan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan sehingga masyarakat bisa melakukan perjalanan wisata dengan tenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .