Dongkrak penjualan, Jaguar bidik pasar Eropa



MUMBAI. Pabrikan mobil Jaguar fokus membidik pasar Eropa menyusul anjloknya penjualan mobil di pasar China.

C. Ramakrishnan, Kepala Keuangan Induk Tata Motors Ltd melihat adanya permintaan yang besar di Eropa. Menurutnya, penjualan mobil di Eropa mengalami percepatan dalam 5,5 tahun terakhir.

"Kami berharap pertumbuhan di pasar ini mampu memenuhi target tahunan kami," jelas Ramakrishan seperti dikutip Bloomberg, Minggu (9/8).


Produsen mobil mewah yang sudah dimiliki Tata Motors ini juga berharap peluncuran model terbarunya, termasuk versi baru XF sedan dan Evoque Sport Utility Vehicle bisa membantu mendongkrak penjualan.

Januari lalu, Jaguar Land Rover telah memperkirakan penjualan mengalami kenaikan lebih dari 500.000 kendaraan untuk tahun ini. Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yang sebanyak 462.678 unit.

Penjualan tersebut dibantu oleh model-model baru seperti entry-level Jaguar XE sedan dan Discovery Sport SUV dari Land Rover. Namun faktanya, penjualan turun 0,5% menjadi 239.212 unit dalam kurun waktu enam bulan pertama.

Penurunan penjualan tersebut disebabkan melemahnya permintaan di China. Terdapat penurunan pengiriman sebesar 33% di negara Asia, sementara penjualan di Eropa meningkat sebesar 28% terhitung pada akhir Juni.

Melihat kondisi ini, perusahaan memperkirakan adanya penyempitan keuntungan tahun ini hingga Maret 2016 nanti, dibandingkan 12 bulan sebelumnya.

Sementara untuk menjaga penjualan di China tetap stabil, Jaguar juga mengikuti langkah yang telah diambil produsen mobil mewah lain, seperti Toyota Motor Corp hingga BMW AG yang memotong harga dan target penjualan mereka di China.

Saat ini, Jaguar Land Rover telah memangkas harga Evoque di China dan menyesuaikan harga untuk Jaguar XE di sana. Ramakrishan masih melihat adanya potensi yang besar di China untuk waktu yang akan datang.

Menanggapi ekspansi Jaguar, Juerger Maier, salah satu manajer invertasi di Wina khawatir upaya-upaya yang dilakukan Jaguar, termasuk pengenalan model baru ini tidak sesuai dengan skenario yang sudah direncanakan.

Editor: Havid Vebri