KONTAN.CO.ID - Salah satu metode yang digunakan dalam bioteknologi tanaman adalah tanaman Genetically Modified Organism (GMO) atau biasa disebut tanaman Produk Rekayasa Genetika (PRG), dimana metode ini bertujuan untuk mengubah atau memodifikasi sifat dan karakteristik tanaman secara genetik. Melalui bioteknologi tanaman, sifat-sifat yang diinginkan dapat diperkenalkan ke dalam tanaman untuk mencapai berbagai tujuan, seperti: Ketahanan terhadap hama dan penyakit, toleransi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, peningkatan kualitas nutrisi, dan juga peningkatan produktivitas. Terkait hal tersebut di atas, KADIN Indonesia Bidang Pertanian mengadakan FGD Nasional dengan tema “Bioteknologi Tanaman Pangan: Kemajuan, Tantangan, dan Implikasi Untuk Peningkatan Produksi Jagung Nasional”. FGD yang diinisiasi oleh Ketua Komtap Ketahanan Pangan KADIN Indonesia (Prof. Hermanto Siregar) tersebut diselenggarakan pada tanggal 21 Juli 2023 secara hybrid yang dihadiri antara lain: Ketua Komptap Peternakan KADIN Indonesia (Tri Hardiyanto), KADIN Pusat, Kadin Provinsi/Kabupaten, Asosiasi, Akademisi, Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Pengusaha dan Masyarakat umum. FGD dibuka oleh WKU Bidang Pertanian KADIN Indonesia, Arif P. Rachmat yang menjelaskan bahwa bioteknologi tanaman telah menjadi topik yang penting dalam konteks keamanan pangan global. Dalam era modern ini, populasi dunia terus bertambah sementara lahan pertanian terbatas. Bioteknologi tanaman menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan produktivitas, menghadapi tantangan lingkungan, dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup. Namun penting untuk diingat bahwa implementasi bioteknologi tanaman harus dilakukan dengan tanggung jawab. Aspek etika, keamanan pangan, dan regulasi yang ketat harus diperhatikan untuk memastikan penggunaan teknologi ini memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Dongkrak Produksi Jagung dengan Adopsi Bioteknologi Benih
KONTAN.CO.ID - Salah satu metode yang digunakan dalam bioteknologi tanaman adalah tanaman Genetically Modified Organism (GMO) atau biasa disebut tanaman Produk Rekayasa Genetika (PRG), dimana metode ini bertujuan untuk mengubah atau memodifikasi sifat dan karakteristik tanaman secara genetik. Melalui bioteknologi tanaman, sifat-sifat yang diinginkan dapat diperkenalkan ke dalam tanaman untuk mencapai berbagai tujuan, seperti: Ketahanan terhadap hama dan penyakit, toleransi terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, peningkatan kualitas nutrisi, dan juga peningkatan produktivitas. Terkait hal tersebut di atas, KADIN Indonesia Bidang Pertanian mengadakan FGD Nasional dengan tema “Bioteknologi Tanaman Pangan: Kemajuan, Tantangan, dan Implikasi Untuk Peningkatan Produksi Jagung Nasional”. FGD yang diinisiasi oleh Ketua Komtap Ketahanan Pangan KADIN Indonesia (Prof. Hermanto Siregar) tersebut diselenggarakan pada tanggal 21 Juli 2023 secara hybrid yang dihadiri antara lain: Ketua Komptap Peternakan KADIN Indonesia (Tri Hardiyanto), KADIN Pusat, Kadin Provinsi/Kabupaten, Asosiasi, Akademisi, Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, Pengusaha dan Masyarakat umum. FGD dibuka oleh WKU Bidang Pertanian KADIN Indonesia, Arif P. Rachmat yang menjelaskan bahwa bioteknologi tanaman telah menjadi topik yang penting dalam konteks keamanan pangan global. Dalam era modern ini, populasi dunia terus bertambah sementara lahan pertanian terbatas. Bioteknologi tanaman menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan produktivitas, menghadapi tantangan lingkungan, dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup. Namun penting untuk diingat bahwa implementasi bioteknologi tanaman harus dilakukan dengan tanggung jawab. Aspek etika, keamanan pangan, dan regulasi yang ketat harus diperhatikan untuk memastikan penggunaan teknologi ini memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan manusia dan lingkungan.