Dongkrak Produksi, KBLM Tambah Tujuh Mesin Baru



JAKARTA. PT Kabelindo Murni Tbk berupaya meningkatkan kapasitas produksi. Ini merupakan langkah perusahaan untuk meningkatkan penetrasi pasar kabel di Indonesia.

Surya Adiwijaya Soepono, Presiden Direktur Kabelindo Murni mengatakan, pihaknya akan menambah tujuh mesin baru. Mesin ini merupakan mesin pembuat kabel tembaga.

Manajemen KBLM akan menggunakan sebagian dana belanja modal (capex) untuk membeli mesin-mesin itu.Kabelindo mengalokasikan capex tahun ini sebesar Rp 23 miliar.


Adanya penambahan sejumlah mesin ini akan membuat kapasitas produksi perusahaan terdongkrak. Surya mengestimasi, kemampuan produksi KBLM akan naik sekitar 50% dari kemampuan produksi perusahaan saat ini.

Hingga akhir tahun lalu, kapasitas produksi KBLM sekitar 800 metrik ton (MT) per bulan. Maka, adanya tambahan dari mesin-mesin baru akan membuat kemampuan produksi KBLM naik menjadi 1.200 MT setiap bulan.

Saat ini, ketujuh mesin baru itu sedang dalam proses instalasi. "Kami berharap akhir semester ini sudah bisa beroperasi," ujar Surya, Rabu (12/6). Direktur Manufaktur Kabelindo, Wibowo menambahkan, pihaknya memang harus menambah kapasitas produksi. Pasalnya, saat ini, kapasitas terpasang di pabrik KBLM sudah mencapai 90%.

Di saat yang sama, permintaan kabel terus tumbuh. Nah, penambahan kemampuan produksi ini bertujuan mengimbangi pertumbuhan pasar. Sejalan dengan hal itu, manajemen KBLM berharap, kinerja perusahaan tahun ini bisa tumbuh signifikan.

Kabelindo menargetkan pendapatan bisa naik hingga 40% year-on-year (yoy). Mengutip laporan keuangan per akhir Desember 2012, KBLM telah mengantongi penjualan sebesar Rp 1,02 triliun.

Dengan demikian, perusahaan itu berharap, tahun ini penjualan bisa ada di kisaran Rp 1,42 triliun. Hingga kuartal I-2013, angka penjualan KBLM sebesar Rp 270,34 miliar.

Penyumbang penjualan terbesar adalah penjualan kabel listrik. Nilainya mencapai Rp 259,96 miliar. Angka ini setara dengan 96,16% dari total penjualan perusahaan.

Kontributor terbesar selanjutnya adalah dari penjualan kabel telepon. Nilainya sekitar Rp 8,12 miliar. Sisanya diperoleh dari pendapatan jasa hotel sebesar Rp 2,25 miliar.

Pertumbuhan pasar properti yang positif, menurut Surya, menjadi salah satu faktor pendorong kinerja KBLM. Ia memperkirakan, pasar kabel listrik untuk properti bisa tumbuh di kisaran 10% yoy tahun ini.

Selain properti, perusahaan yang sahamnya dikuasai Aplha Capital Agents Ltd ini juga sedang mengincar proyek minyak dan gas (migas) dan kereta api. "Kami mengikuti beberapa proyek pembangkit listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) 10.000 mega watt tahap I dan II," papar Surya.

Sekedar informasi, hingga pengujung 2012, volume produksi KBLM sebesar 10.200 MT. Ini sudah termasuk kabel tembaga dan kabel alumunium. Angka itu naik 27,5% dibanding volume di tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Amailia Putri