Dongkrak produksi, Kemtan lakukan tanam perdana jagung serentak seluas 73.051 ha



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Pengurus Besar Nahdahtul Ulama (PBNU) melakukan tanam perdana jagung serentak di seluruh Indonesia yang mencakup seluas 73.051 hektare (ha) yang meliputi Provinsi Lampung, Bengkulu, Kalimantan Timur, Jawa Barat, NTB dan Jawa Timur. Tanam perdana berpusat di Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9) dengan melibatkan beberapa pesantren.

Ketua Bidang Ekonomi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Umarsyah mengatakan kerjasama Kemtan dengan PBNU dimaksudkan untuk mendorong produksi jagung nasional, sehingga swasembada jagung terus terjaga dan petani semakin sejahtera. Selain itu, untuk menyelesaikan segala persoalan petani.

“Petani tidak lagi kesulitan modal dan ketika panen Kemtan memberikan pengering jagung dan menyediakan pembeli, sehingga tidak perlu khawatir harga jatuh walaupun rendemen rendah,” ujarnya seperti dikutip dari rilis resminya, Selasa (4/9).


Ke depan, lanjut Umarsyah, kerjasama Kemtan dengan PBNU tidak hanya budidaya jagung, tetapi juga pada budidaya padi dan kedelai. Dengan begitu, swasembada padi, jagung dan kedelai bisa diwujudkan.

Menanggapi ini, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan tanam perdana jagung ini merupakan realisasi dari kerjasama Kemtan dengan PBNU di tahun 2018 yang totalnya 100.000 ha. Kerjasama dimaksudkan untuk mendorong peningkatan produksi jagung nasional, sehingga ekspor jagung terus ditingkatkan dan juga berdampak langsung pada perekonomian umat.

Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) I produksi tanaman pangan 2018, produksi jagung 2018 ditargetkan 30,05 juta ton atau naik 7,34% dari 2017. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi jagung dengan kontribusinya terhadap produksi nasional mencapai 8,6%.

“Target ini optimistis bisa dicapai karena luas panen jagung tahun ini mencapai 5,73 juta ha. Khusus di Lampung, luas panen jagung mencapai 486.313 ha dengan produktivitasnya 5,3 ton per ha, sehingga total produksi mencapai 2,58 juta ton,” ucap Amran.

Amran menekankan dalam empat tahun terakhir, produksi jagung telah meningkat secara signifikan. Mengacu pada data BPS, pada tahun 2014 produksi jagung di Indonesia sebesar 19,0 juta ton. Peningkatan produksi mulai terjadi pada tahun 2015 menjadi 19,6 juta ton. Pada tahun 2016 produksi jagung masih melanjutkan tren peningkatan dengan capaian produksi 23,6 juta ton. Puncaknya, pada tahun 2017 produksi jagung sudah mencapai 28,94 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi