Dongkrak segmen mikro, T-Cash masuk jasa lending



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi milik Telkomsel, T-Cash berencana untuk memperluas segmen mikro. Dari awalnya hanya berkontribusi sebesar 40%, perusahaan ini menargetkan porsi mikro ke depannya bisa mencapai 60%.

Untuk mencapai target itu, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan perbankan. Adapun salah satu perbankan yang sudah memulai pilot project tersebut adalah BTPN.

Sebagai gambaran, kerja sama tersebut menyasar masyarakat yang belum bankable agar bisa mendapat akses finansial lebih mudah, di antaranya seperti layanan pinjaman. "Saat ini proses perizinan tersebut lagi diproses oleh BTPN bersama OJK," ujar Danu Wicaksana, Chief Executive Officer (CEO) T - Cash di Jakarta, Selasa (5/12). Meski saat ini proses perizinan yang dilakukan BTPN masih berjalan, pihaknya sudah boleh mengembangkan layanan. "Asal tidak boleh lebih dari 100.000 orang," imbuhnya. Proses perizinan tersebut ditargetkan selesai dalam dua minggu ke depan. Melalui kerja sama ini, pangsa pasar yang masuk dalam segmen mikro bisa menerima pinjaman mulai dari Rp 500.000 sampai Rp 3 juta. Nominalnya ditetapkan bergantung kesepakatan, dengan bunga sekitar 3% sampai 4%.


Adapun, dalam mekanisme peminjaman tersebut T-Cash dan BTPN menetapkan beberapa persyaratan yang diwakili dalam sebuah nilai. Nah, nilai tersebut akan dilihat dari beberapa hal di antaranya total Arppu yang digunakan dalam sebulan, penggunaan pulsa dan data, serta mobilitas calon nasabah. 

Sebagai gambaran, dari 100.000 pelanggan Telkomsel yang ditawarkan, jumlah pelanggan yang menerima layanan tersebut masih di bawah 2.000 orang. "Cuma tantangannya belum banyak yang punya smartphone sehingga adaptasi teknologi sedikit lebih lambat. Jadi kita harus pupuk dari sekarang, jadi dapat buahnya tahun 2019 atau 2020," kata Danu. Perlu dicatat, total pelanggan T - Cash saat ini sudah mencapai 10.000 pelanggan dengan total pelanggan aktif berkisar 30% sampai 40%. Dari total tersebut, pelanggan dari segmen mikro masih menyumbang sekitar 40%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini