KONTAN.CO.ID - PT Bumi Menara Internusa (BMI) sebagai perusahaan pengolahan hasil laut dengan orientasi ekspor sadar akan pentingnya pemberdayaan masyarakat pesisir. Pemberdayaan masyarakat pesisir sebagai salah satu stakeholder utama perusahaan diiringi dengan penguatan praktik budidaya perikanan yang berkelanjutan. Direktur BMI, Hetty Diana mengatakan, keswadayaan merupakan sumber daya kehidupan yang abadi dan sekaligus modal utama masyarakat pesisir untuk mengembangkan dan mempertahankan diri di tengah masyarakat lainnya. Masyarakat pesisir sangat berkaitan erat dengan kelautan dan perikanan, maka dari itu, praktik kelautan dan budidaya perikanan harus memenuhi aspek keberlanjutan. “Sejak 2008, sejak pertama kali mengembangkan pembinaan tambak, BMI sangat memperhatikan aspek keberlanjutan dalam usahanya. Hal ini kami jalankan dengan menggandeng pihak-pihak yang berkompeten untuk melakukan pendampingan serta transfer pengetahuan dan teknologi kepada para ribuan petani tangkap dan tambak di delapan lokasi di seluruh Indonesia.
Dorong Budidaya Berkelanjutan, Bumi Menara Internusa Berdayakan Masyarakat Pesisir
KONTAN.CO.ID - PT Bumi Menara Internusa (BMI) sebagai perusahaan pengolahan hasil laut dengan orientasi ekspor sadar akan pentingnya pemberdayaan masyarakat pesisir. Pemberdayaan masyarakat pesisir sebagai salah satu stakeholder utama perusahaan diiringi dengan penguatan praktik budidaya perikanan yang berkelanjutan. Direktur BMI, Hetty Diana mengatakan, keswadayaan merupakan sumber daya kehidupan yang abadi dan sekaligus modal utama masyarakat pesisir untuk mengembangkan dan mempertahankan diri di tengah masyarakat lainnya. Masyarakat pesisir sangat berkaitan erat dengan kelautan dan perikanan, maka dari itu, praktik kelautan dan budidaya perikanan harus memenuhi aspek keberlanjutan. “Sejak 2008, sejak pertama kali mengembangkan pembinaan tambak, BMI sangat memperhatikan aspek keberlanjutan dalam usahanya. Hal ini kami jalankan dengan menggandeng pihak-pihak yang berkompeten untuk melakukan pendampingan serta transfer pengetahuan dan teknologi kepada para ribuan petani tangkap dan tambak di delapan lokasi di seluruh Indonesia.